Ahmadiyah: Indonesia Sulit Maju Jika Masih Sibuk dengan Perbedaan

Dia menyebut bangsa Indonesia memiliki sejarah panjang dalam bersatu padu dan berjuang bersama mengatasi segala tantangan maupun rintangan.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 27 Des 2020, 23:16 WIB
Ilustrasi Toleransi. (Bola.com/Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Jemaat Ahmadiyah Indonesia mengajak semua pihak untuk bekerja sama mengatasi pandemi Covid-19 dan krisis ekonomi yang mengancam Indonesia saat ini. Hal ini dinilah lebih penting daripada sibuk mengurusi perbedaan suku, agama, dan keyakinan.

"Akan sangat sulit bagi bangsa Indonesia jika masih terus sibuk dengan perbedaan sementara ancaman kesehatan, pengangguran, kelaparan, dan radikalisme sudah di depan mata," kata Juru Bicara Jemaat Ahmadiyah Indonesia Yendra Budiana dikutip dari siaran persnya, Minggu (27/12/2020).

Dia menyebut bangsa Indonesia memiliki sejarah panjang dalam bersatu padu dan berjuang bersama mengatasi segala tantangan maupun rintangan. Padahal, Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki beragam-ragam suku, agama, dan keyakinan.

"Seluruh komponen bangsa apapun keyakinannnya mari bersatu padu memberikan kontribusi yang terbaik bagi bangsa ini dan umat manusia sebagai buah dari ajaran yang diyakininya masing masing," jelasnya.

Yendra menekankan bahwa Ahmadiyah sangat terbuka untuk bekerjasama dengan pihak manapun dalam berbagai program kesehatan masyarakat. Misalnya, penerapan protokol kesehatan Covid-19, donor darah, serta donor mata.

"Juga promosi kehidupan beragama di Indonesia yang damai dan toleran serta wisata Indonesia yang unik dan menarik ke seluruh dunia dalam usaha membantu memulihkan perekonomian Indonesia," tutur dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kolaborasi

Yendra menyampaikan saat ini Ahmadiyah melalui sayap organisasi sosialnya terus berkolaborasi di berbagai tempat, instansi dan berbagai organisasi sosial seperti, PMI, Puskesmas, FKUB, hingga Gusdurian. Mereka membuat program pemberian masker untuk masyarakat, Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kesehatan, dan kegiatan donor darah nasional.

"Salah satu Implementasi Afirmasi adalah dengan mengajak seluruh kelompok, apapun agama, keyakinan, pandangan atau organisasinya di Indonesia berkolaborasi mengatasi Pandemi virus Covid-19 dan radikalisme," ujarnya.

Sebelumnya, terdapat pro dan kontra dari berbagai pihak soal pernyataan Menter Agama Yaqut Cholil Qoumas yang akan mengafirmasi Ahmadiyah dan Syiah. Ahmadiyah menyambut baik klarifikasi Gus Yaqut yang menegaskan bahwa sikapnya sebagai menteri akan melindungi semua warga negara.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya