Liputan6.com, Gunungkidul - Momen libur Natal dan Tahun Baru 2021 di Gunungkidul tak semarak tahun-tahun sebelumnya. Pandemi Covid-19 membuat sejumlah destinasi wisata di kawasan itu sepi pengunjung. Dinas Pariwisata Gunungkidul menyebut, kebijakan wajid rapid test antigen bagi wisatawan yang datang menjadi penyebab anjloknya kunjungan wisata.
Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Asti Wijayanti mengatakan, pada 24 hingga 25 Desember kemarin hanya ada 20 ribuan wisatawan yang berkunjung ke Bumi Handayani. Pantauan Liputan6.com di sejumlah lokasi wisata, pengunjung tak seramai biasanya.
"Tapi dua hari kemarin baru di angka 20 ribu, tetapi di hari Sabtu kemarin sudah ada peningkatan jumlah kunjungan ke Gunungkidul," ujarnya.
Di hari sabtu (26/12/2020) sejumlah destinasi wisata di Gunungkidul sudah mulai ramai dikunjungi. Pihaknya mencatat ada kunjungan sebanyak 16.229 orang di hari Sabtu kemarin. Pihaknya berharap jumlah kunjungan wisatawan akan semakin meningkat hingga tahun baru mendatang.
Baca Juga
Advertisement
Sebelumnya pihaknya menargetkan kunjungan wisatawan dari tanggal 24 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021 mencapai 147 ribu orang. Harapan tersebut mereka sematkan untuk menggapai target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp12,5 miliar.
"Target itu sudah kami revisi 50 persen dari proyeksi awal tahun, sebelum pandemi Covid19," tambahnya.
Asti menengarai sepinya pengunjung akibat munculnya kebijakan baru dari pemerintah, rapid test antigen. Banyak rombongan wisata membatalkan kunjungannya usai diberlakukan kebijakan tersebut.
"Karena banyak yang memilih di rumah saja, seperti ada ledakan, jumlah penderita sangat meningkat apalagi saat ini juga muncul klaster keluarga," jelas Asti.
Namun demikian, Asti mengatakan, Dinas Pariwisata sendiri tetap memprioritaskan protokol kesehatan sebagai bagian utama dari penyambutan wisatawan. Untuk menertibkan para pengunjung, pihak SAR TNI Polri dan juga satuan polisi pamong praja juga tak henti-hentinya untuk mengingatkan penggunaan alat pelindung diri seperti masker.
"Memang yang kami prioritaskan adalah prokesnya, patut disyukuri saat ini tidak ada kluster yang ada di lokasi wisata," katanya.
Ke depan, apabila memungkinkan pihaknya akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk melaksanakan swab massal bagi penyedia jasa wisata ataupun Pokdarwis di lokasi wisata. Sejauh ini, dikatakan Asti baru Pokdarwis di Geosite Ngingrong yang sudah dilakukan rapid test masal, adapun hasilnya secara keseluruhan non reaktif.
"Kami baru berkomunikasi dengan Dinas Kesehatan, harapan kami setelah tanggal 3 wacana rapid atau rapid antigen bisa terlaksanakan," katanya menambahkan.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.