Kasus Virus Corona COVID-19 Melonjak, Israel Terapkan Lockdown Nasional Ketiga

Israel kembali menetapkan aturan lockdown di wilayahnya.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 28 Des 2020, 13:52 WIB
Orang-orang yang mengenakan masker melintasi sebuah jalan di Tel Aviv, Israel, pada 21 Agustus 2020. Total kasus COVID-19 di Israel mencapai 100.716, dengan 1.117 kasus baru dilaporkan sejak Kamis (20/8) malam waktu setempat. (Xinhua/JINI/Gideon Markowicz)

Liputan6.com, Jakarta - Israel telah memulai kebijakan lockdown ketiga di wilayahnya secara nasional pada Minggu 27 Desember, dalam upaya meredam penyebaran Virus Corona COVID-19

Dilaporkan AFP, Senin (28/12/2020), kebijakan lockdown itu dimulai pukul 17.00 waktu setempat, mendorong warga Israel untuk tetap berada di rumah dan menjaga jarak hingga 1.000 meter dari rumah mereka.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pun menyuarakan optimisme upaya vaksinasi di negaranya dan menyebutnya sebagai "rekor dunia", untuk menuju normalitas dalam beberapa pekan mendatang. 

Menyusul lonjakkan tajam dalam jumlah infeksi, pemerintahan Netanyahu memberlakukan kembali langkah-langkah pembatasan ketat di Israel yang sebelumnya membantu membatasi penularan COVID-19.

Terdapat berbagai pengecualian dalam kebijakan lockdown di Israel, yang di antaranya termasuk berbelanja bahan makanan, mencari keperluan medis, menghadiri proses hukum, atau berolahraga.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Berikut Ini:


Aturan Lockdown Pengaruhi Aktivitas Sekolah

Warga Israel duduk di sebuah kedai kopi luar ruangan di Tel Aviv, Rabu (27/5/2020). Setelah lebih dari dua bulan ditutup untuk membendung penularan virus corona, restoran hingga kafe di Israel diizinkan dibuka kembali hari Rabu, 27 Mei. (AP Photo/Sebastian Scheiner)

Sementara perbedaan utama dalam aturan lockdown ketiga di Israel dibandingkan dengan yang sebelumnya yaitu terkait dengan sekolah, dimana para pelajar pada saat itu masih bisa menghadiri kelas.

Alih-alih menutup secara total, Israel tetap membuka sekolah namun tetap dengan batasan, dimana sebagian besar pelajar akan dijadwalkan belajar dan kelas dan juga belajar di rumah. 

Sementara itu, pasar rempah rempah Neeman di di Yerusalem, dilaporkan relatif aktif pada hari Minggu, dipenuhi dengan para pembeli yang mencari bahan makanan pada menit-menit terakhir sebelum kebijakan lockdown dimulai.

Saat ditanya apakah toko rempah-rempah di pasar tersebut akan tetap beroperasi selama lockdown, seorang penjual menjawab, "Sejauh yang kami ketahui, kami terbuka."

"Belum ada yang memberi tahu kami apa yang terjadi," lanjutnya. 

Dikutip dari data Johns Hopkins University, gisanddata.maps.arcgis.com, Israel tercatat memiliki 401.470 kasus Virus Corona COVID-19, dengan 3.226 di antaranya telah dinyatakan pulih pada Senin (28/12).   


Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona

Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya