Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) melaporkan ada tambahan dua kasus WNI yang terpapar COVID-19 di Uni Emirat Arab. Totalnya kini ada 85 WNI yang positif di negara tersebut.
"Tambahan WNI terkonfirmasi COVID-19 di Uni Emirat Arab dan sembuh Kuwait. Total WNI terkonfirmasi di luar negeri adalah 2.445: 1.683 sembuh, 164 meninggal dan 598 dalam perawatan," tulis akun @Kemlu_RI, Senin (28/12/2020).
Baca Juga
Advertisement
Kasus WNI terkena COVID-19 di Kuwait relatif tinggi, yakni 169 orang. Namun, sebanyak 161 pasien dinyatakan sembuh.
WNI yang terpapar COVID-19 di Timur Tengah sangatlah tinggi. Arab Saudi mencatat total 270 kasus dan 101 meninggal dan Qatar mencatat 188 WNI.
Di Asia-Pasifik, WNI yang terkena COVID-19 banyak berada di Malaysia dengan 168 kasus, lalu Taiwan hingga mencapai 135 dan Hong Kong dengan total 137 kasus.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Peta Penyebaran COVID-19 WNI di Luar Negeri
Berikut peta penyebaran COVID-19 di kalangan WNI dari Kemlu:
Advertisement
Presiden Rusia Vladimir Putin Akan Disuntik Vaksin COVID-19 Sputnik V
Presiden Rusia Vladimir Putin diumumkan akan menerima suntikan vaksin Virus Corona COVID-19 Sputnik V.
Dilansir Channel News Asia, pengumuman itu disampaikan oleh juru bicara pemerintah Dmitry Peskov kepada saluran TV pemerintah Rusia pada Minggu (27 Desember 2020) waktu setempat.
"Dia (Putin) mengatakan akan divaksinasi, ia sedang meninjau keputusan dan menunggu sampai semua formalitas selesai," terang pernyataan Peskov, yang dikutip dari laman situs Channel TV Rossiya 1.
Diketahui bahwa pada awal Desember 2020, Rusia meluncurkan program vaksinasi COVID-19 dengan vaksin Sputnik V, yang dimulai dengan kelompok prioritas atau mereka yang rentan terkena penyakit di Moskow.
Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin pun menyampaikan bahwa warga yang berusia di atas 60 tahun dapat mulai mengajukan permohonan untuk mendapatkan vaksin.
Hal itu disampaikannya sehari setelah Kementerian Kesehatan Rusia menyatakan bahwa vaksin tersebut telah disetujui untuk digunakan orang tua setelah percobaan terpisah.
Infografis COVID-19:
Advertisement