Meramu Jamu Sendiri, Ini 3 Hal yang Perlu Diperhatikan

Jamu merupakan ramuan herbal yang diracik untuk dijadikan obat tradisional. Setiap ramuan memiliki khasiat dan manfaatnya masing-masing.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 30 Des 2020, 19:00 WIB
Pekerja membuat ramuan jamu tradisional di kafe Suwe Ora Jamu, kawasan M Bloc, Jakarta, Jumat (10/7/2020). Sejumlah orang masih mengonsumsi jamu sebagai salah satu cara untuk menjaga daya tahan tubuh di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Jamu merupakan ramuan herbal yang diracik untuk dijadikan obat tradisional. Setiap ramuan memiliki khasiat dan manfaatnya masing-masing.

Dalam meramu jamu, ada berbagai hal yang perlu diperhatikan. Mengingat, takaran dan cara pengolahan yang keliru dapat menimbulkan efek samping.

Seperti disampaikan dr. Ratna Asih, M.Si dari Perkumpulan Dokter Pengembangan Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) bahwa meramu jamu tidak boleh sembarangan. Setidaknya ada 3 aspek yang perlu diperhatikan yakni bahan, alat, serta takaran.

“Bahan ramuan tanaman obat seperti akar, rimpang, umbi, kulit batang, kayu, daun, bunga, dan buah harus segar. Tidak keriput dan telah matang sempurna,” ujar Ratna dalam webinar Geriatri TV, ditulis Senin (28/12/2020).

Selain itu, hal lain yang harus diperhatikan saat pemilihan bahan adalah:

-Kulit batang tidak retak.

-Daun, bunga, kulit, umbi berwarna cerah, tidak berubah warna atau layu.

-Masih dalam keadaan utuh.

-Tidak rusak oleh hama penyakit tanaman lainnya, tidak berjamur dan berlumut.

- Bahan yang digunakan harus dicuci dengan air bersih dan mengalir.

-Pembuatan ramuan menggunakan air bersih.

Simak Video Berikut Ini:


Alat-Alat

Setelah mendapatkan bahan yang bagus, tahap selanjutnya adalah menyediakan alat yang tepat untuk meramu jamu.

“Alat ini penting karena kadang-kadang kita menggunakan alat seadanya yang ada di rumah, padahal tidak boleh menggunakan alumunium karena akan terjadi reaksi kimia.”

Selain alumunium, alat lain yang tidak boleh digunakan dalam meramu jamu adalah alat yang terbuat dari timah atau tembaga karena mudah bereaksi dengan zat aktif atau metabolit sekunder tanaman obat. Hal ini dapat meracuni dan mengurangi khasiat tanaman obat tersebut.

Alat yang dianjurkan oleh Ratna adalah:

-Periuk/kuali dari tanah liat, panci dari bahan gelas/kaca, atau stainless steel.

-Pisau atau spatula pengaduk yang terbuat dari bahan kayu.

-Saringan dari bahan kain, stainless steel, plastik/nilon.


Istilah Takaran Meracik Jamu

Jamu tidak akan memberikan khasiatnya dengan baik jika diracik tanpa takaran yang tepat. Beberapa buku panduan pembuatan jamu sering kali menggunakan istilah-istilah khusus.

Maka dari itu, mengetahui istilah-istilah khusus tersebut dapat sangat membantu dalam menentukan takaran yang tepat.

Istilah-istilah khusus itu yakni:

-1 gelas adalah 200 cc

-1 cangkir adalah 100 cc

-1 sendok makan sama dengan 15 cc

-1 sendok teh sama dengan 5 cc

-1 jari artinya ukuran jari telunjuk pengguna

-1 iris adalah irisan dengan ketebalan 5-7 mm

-1 jimpit artinya banyak bahan yang diambil dengan ibu jari dan telunjuk

-1 jumput artinya banyak bahan yang diambil dengan ujung kelima jari

-1 genggam artinya 1 genggaman tangan.


Infografis Zodiak yang Punya Daya Ingat Kuat

Infografis Zodiak yang Punya Daya Ingat Kuat. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya