Liputan6.com, Gunungkidul - Giriasih merupakan salah satu kawasan di Gunungkidul yang memiliki banyak telaga. Berbagai telaga ini banuak digunakan untuk memenuhi kebutuhan warga sekitar, baik untuk mencuci maupun memberi minum ternak-ternak mereka.
Salah satunya adalah telaga Bem Bem. Telaga ini dulunya banyak digunakan sebagai salah satu sumber air masyarakat untuk kebutuhan sehari hari. Seiring perkembangan zaman, dengan adanya aliran air dari PDAM dan PAMSimas, fungsi telaga Bem Bem tidak sevital dulu.
Karena sudah banyak warga yang meninggalkan telaga, akhirnya telaga tersebut tidak lagi terawat. Bahkan ketika telaga mulai surut sebagian tanahnya banyak digunakan masyarakat untuk lahan pertanian. Olah lahan telaga tersebut tentu mengurangi fungsi dan perannya sebagai penyangga hutan.
Pada 2018 Lurah Desa Giriasih, Suwitono, mencoba membuat terobosan tentang fungsi telaga Bem Bem. Suwitono menginisiasi sebuah gerakan perintisan taman wisata embung Bem Bem, sehingga mampu menarik kunjungan wisata.
Baca Juga
Advertisement
"Berbagai jalan lobi kita tempuh, karena untuk membangun sebuah kawasan wisata membutuhkan anggaran yang besar," ujarnya, saat peluncuran Taman Wisata Embung Bem Bem, akhir pekan silam.
Suwitono juga menyampaikan, pada 2018 Giriasih mendapat program dari PU propinsi, yaitu Revitalisasi telaga, dengan dana 1,3 milyar.
"Program itu langsung dari PU, kita tinggal menerimanya, dan bertanggung jawab terhadap swakelolanya," ungkap Suwitono.
Sedikit demi sedikit, akhirnya, rintisan Taman Wisata Embung Bem Bem mulai dibuka. Masyarakat juga antusias memanfaatkan tempat ini sebagai sarana rekreasi, atau sekadar santai bersama keluarga. Hal inilah yang mendorong Pemerintah Desa Giriasih untuk semakin serius mengembangkan destinasi wisata tersebut.
"Kami akan semakin melengkapi fasilitas yang ada," ujar Suwitono.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Asti Wijayanti, dalam sambutannya menyampaikan, pihaknya menyambut baik inisiasi Pemerintah Desa Giriasih untuk membuka wahana wisata baru.
"Kami akan berusaha untuk mencarikan Program atau sponsor untuk pengembangan wisata ini, harapannya ekonomi masyarakat sekitar akan bisa berkembang," ujarnya
Asti juga menyatakan, mengelola tempat wisata harus bersungguh-sungguh dan berprospek ke depan, Pokdarwis yang mengelola harus selalu mempunyai Inovasi pengembangan tempat wisata, sehingga tempat wisata tidak hanya ramai setelah dibuka, kemudian mati suri karena tidak ada pengunjung lagi yang datang.
"Pokdarwis harus banyak berinovasi, dan profesional, baik dari paket wisata yabg ditawarkan, pengelolaan tempat wisata, dan pelayanan yang maksimal," tandasnya.
Telaga Bem Bem sendiri menawarkan beragam wisata, mulai dari wisata air berupa perahu karet, dengan sebuah pendopo limasan dan gazebo di sekeliling embung. Tempat ini memang layak untuk dijadikan wisata rest area, atau sekadar tempat bersantai bersama keluarga. Beragam warung juga menawarkan kuliner khas dari Kelurahan Giriasih. Di masa pandemi Covid-19, pengunjung tetap diwajibkan menggunakan protokol kesehatan di area wisata.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.