Temuan Kasus Corona Covid-19 di Hotel Mewah Singapura Diduga Berasal dari Handuk

Otoritas menemukan 13 tamu hotel mewah di Singapura positif terpapar virus corona Covid-19 baru.

oleh Henry diperbarui 29 Des 2020, 06:01 WIB
Ilustrasi penginapan. (dok. pexels.com/PIxabay)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah satu hotel mewah di Singapura, Mandarin Orchard, beberapa hari belakangan menjadi sorotan publik. Hal ini terjadi setelah ada laporan 13 orang terpapar virus corona Covid-19 yang diduga ditularkan lewat handuk dan selimut hotel.

Dilansir dari laman World Today News, Minggu, 27 Desember 2020, 13 orang yang terpapar virus corona tersebut berasal dari 10 negara berbeda. Tidak disebutkan mereka berasal dari negara mana saja, tetapi yang jelas mereka tidak menunjukkan gejala apa pun ketika terpapar.

Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengumumkan kemiripan genetik yang tinggi antara tamu yang terinfeksi virus corona. Dikutip dari Strait Times, mereka yang terinfeksi corona COVID-19 diduga tertular dari satu sumber dan bisa saja terjadi di hotel.

Kementerian Kesehatan Singapura pun bertindak cepat dengan memeriksa semua tamu secara bertahap. Selain itu, sekitar 500 staf diuji COVID-19 dan hotel dibersihkan dengan disinfektan.

Asosiasi Ahli Penyakit Menular, Hsu Li Yang, dari SawSwee Hock School of Public Health menyatakan kemungkinan penularan Covid-19 bisa terjadi melalui staf hotel atau barang-barang di sana, seperti handuk dan sprei atau selimut hotel.

"Kalau mereka tidak bertemu satu sama lain selama menginap, bisa jadi staf hotel atau barang di hotel yang memicu penularan," ucap Hsu.

Pemerintah Singapura juga sudah mendisinfeksi lokasi yang dikunjungi 13 orang tersebut. Sedangkan, warga yang berada di lokasi yang sama dengan 13 orang yang tertular virus corona diminta melaporkan kesehatannya.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Singapura Konfirmasi Kasus Mutasi Covid-19

Orang-orang berjalan melewati dekorasi lampu Natal di luar pusat perbelanjaan di sepanjang kawasan Orchard road di Singapura, Selasa (8/12/2020). Mengusung tema Love This Christmas, acara tahun ini lebih sunyi karena aktivitas jalanan dibatasi di tengah pandemi Covid-19. (ROSLAN RAHMAN / AFP)

Sementara itu, adanya varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris beberapa waktu lalu sudah terjadi di Singapura. Mereka melaporkan adanya kasus pertama dari mutasi COVID-19 ini pada 24 Desember 2020.

Pasien pertama yang diduga terinfeksi virus corona jenis baru ini merupakan seorang pelajar berusia 17 tahun yang tengah menempuh studi di Inggris sejak Agustus 2020.

Remaja tersebut diketahui kembali ke Singapura pada 6 Desember 2020 dan memutuskan untuk tinggal di fasilitas khusus pemerintah untuk menjalani karantina.

Sejumlah orang-orang yang pernah melakukan kontak erat dengan pasien tersebut telah menjalani rangkaian tes COVID-19 dan dinyatakan negatif. Tindakan cepat pun dilakukan untuk mengantisipasi adanya penyebaran jenis virus corona baru di Singapura ini.


8 Tips Liburan Akhir Tahun Minim Risiko Penularan Covid-19

Infografis 8 Tips Liburan Akhir Tahun Minim Risiko Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya