Penyebab Kematian Jadi Teka-teki, Polisi Bakal Bongkar Makam Durrokhim

Durrokhim dinyatakan meninggal dunia karena kecelakaan terlindas truk. Pihak keluarga korban menduga ia menjadi korban pembunuhan.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 29 Des 2020, 18:05 WIB
Anggota Satreskrim Polres Tuban ketika menggelar rekonstruksi di lokasi kejadian. (Liputan6.com/Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Tuban - Kematian Durrokhim (23) masih menjadi teka-teki. Pihak keluarga menduga, pria asal Kragan, Kabupaten Rembang, itu tidak mati karena kecelakaan terlindas truk di Tuban, tapi karena pembunuhan. Keluarga pun meminta polisi mengusut tuntas kasus kematian Durrokhim.

Kuasa hukum keluarga korban, Nang Engki Anom Suseno mengatakan, ada kejanggalan di balik kasus meninggalnya Durrokhim. Oleh sebab itu, pihaknya meminta kepolisian mengungkap kasus ini secara terbuka.

"Atas meninggalnya korban, kita berharap kasus diusut secara profesional dan terbuka," kata Engki, Senin (28/12/2020).

Keterangan awal menyebut, empat bulan lalu korban Durrokhim dinyatakan meninggal dunia akibat kecelakaan terlindas truk pada Kamis, 13 Agustus 2020 pukul 19.30 WIB, dikemudikan oleh Abdul Wachid yang merupakan teman korban sendiri.

Engki merasakan kejanggalan karena tubuh korban yang tidak hancur meski dikabarkan telah terlindas truk. Kuat dugaan, kata Engki, ada motif pembunuhan di balik kematian Durrokhim, setelah dirinya mengikuti sebuah acara di kawasan Rengel.

"Kemungkinan kecil kalau korban tewas terlindas truk, sebab kondisi tubuh korban tidak hancur. Melainkan, diduga korban meninggal karena terkena pukulan atau hantaman benda tumpul," katanya.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Pembongkaran Makam

Rekonstruksi di balik kejanggalan tewasnya Durrokhim (23), seorang pria asal Desa Woro, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. (Liputan6.com/Ahmad Adirin)

Engki juga menyebut, pada daun telinga korban terdapat luka menganga, di dadanya juga ada luka lebam. Selain itu, kata dia, teman korban yang mengetahui kejadian tersebut tidak langsung melaporkan ke polisi.

"Jenazah korban pada saat dimandikan masih dalam keadaan dikerumuni semut, tidak ada perawatan sama sekali dari rumah sakit dan kejadian juga tidak langsung dilaporkan pihak kepolisian. Ini kejanggalan yang luar biasa," ucap Engki.

Menurutnya, meskipun sudah ada kata damai dalam kasus itu, namun setelah 11 hari kemudian pihak keluarga melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Rengel, Tuban.

Alasannya, kata Engki, pihak keluarga mencari keadilan karena tidak percaya jika Durrokhim meninggal dunia akibat kecelakaan terlindas truk.

"Kondisi kepala korban tidak hancur atau pecah, saat ini kasus ditangani Unit IV Satreskrim Polres Tuban," ujarnya.

Engki mengatakan dirinya siap memberikan informasi dan data kepada kepolisian, agar penyebab kematian Durrokhim dibuka seterang-terangnya.

"Pihak keluarga pun sudah sangat siap jika makam korban dibongkar untuk kepentingan autopsi," tegasnya.

Menanggapi hal itu, AKP Yoan Septi Hendri selaku Kasatreskrim Polres Tuban mengatakan, saat ini pihaknya telah meminta keterangan sejumlah saksi dan melakukan rekonstruksi kejadian tersebut.

Dia bilang, dalam waktu dekat akan dijadwalkan pembongkaran makam korban guna melengkapi proses penyelidikan.

"Baru habis rekonstruksi, mau dibongkar (makam korban) setelah ini. Hasil bongkar nantinya yang menentukan ada tersangka atau tidak," katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya