Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung berencana menggratiskan vaksin untuk warga. Alokasi dana yang dianggarkan untuk pengadaan vaksin COVID-19 ini sebesar Rp 15 miliar.
Hal itu diungkapkan Sekda Tulungagung Sukaji saat memberi keterangan soal kebijakan anggaran tahun 2021, khususnya menyangkut percepatan penanganan COVID-19.
"Anggaran penanganan COVID-19 tahun 2021 total sekitar Rp35 miliar, dengan Rp15 miliar di antaranya dialokasikan untuk pengadaan vaksin," katanya, Senin, 28 Desember 2020, dilansir dari Antara.
Baca Juga
Advertisement
Alokasi biaya vaksin itu dimunculkan, meski pihaknya sejauh ini belum tahu harganya. "Pokoknya setelah Presiden menyampaikan kalau vaksin gratis untuk warga, kita langsung membuat persiapan anggaran,” katanya.
Sukaji belum bisa memastikan jumlah vaksin yang bakal diberikan, karena belum ada petunjuk untuk hal tersebut
Namun, kemungkinan berdasarkan jumlah pagu vaksin untuk Provinsi Jawa Timur sebanyak 217 ribu buah, kemungkinan per kabupaten akan mendapatkan 6.000-7.000 vaksin.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Anggaran Penanganan COVID-19 Tahun 2020
Data terbaru yang dirilis oleh Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Tulungagung per 27 Desember 2020, jumlah terkonfirmasi positif sebanyak 1.257 orang.
Dari jumlah konfirmasi itu, sebanyak 842 pasien dinyatakan sembuh, 25 orang meninggal, 196 orang menjalani perawatan, 96 orang menjalani karantina, dan 98 orang menjalani isolasi.
Untuk tahun 2020 ini saja dari anggaran yang disiapkan Pemkab Tulungagung untuk biaya tak terduga penanganan COVID-19 sebanyak Rp158 miliar, dengan Rp130 miliar di antaranya sudah terpakai untuk penanganan dalam percepatan penyembuhan pasien maupun penanganan jaring pengaman sosial.
"Yang sudah digunakan sampai sekarang ada di kisaran Rp130 miliar, dari total sekitar Rp158 miliar, ini data kasarnya yang baru saya sampaikan,” paparnya.
Sekda menyebut dari anggaran yang telah terpakai tersebut, sekitar 55 persennya digunakan untuk pemenuhan bantuan sosial bagi warga yang masuk dalam daftar jaring pengaman dan 45 persennya untuk penanganan kesehatan pasien COVID-19.
Advertisement