Liputan6.com, Bandung Untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus aktif COVID-19 pada pergantian Tahun Baru 2021, Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo, meminta kepada pemangku kebijakan di daerah khususnya Provinsi Jawa Barat untuk kembali mengaktifkan posko COVID-19 di seluruh kabupaten/kota.
"Menjelang Tahun Baru, mungkin diaktifkan kembali posko-posko COVID-19 di seluruh kabupaten/kota," pinta Doni di Markas Komando Daerah Militer III/Siliwangi, Bandung, Senin (28/12/2020).
Advertisement
Posko tersebut dapat diisi oleh sejumlah petugas gabungan, seperti dari unsur TNI, Polri, BIN, Satpol PP, dinas perhubungan, dinas kesehatan, dan instansi terkait lainnya.
Adanya posko tersebut, Doni berharap apabila terdapat informasi dari masyarakat terkait pelanggaran protokol kesehatan 3M, yakni mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan menjaga jarak menghindari kerumunan, maka langsung dapat ditindak dan ditangani secara cepat.
Fungsi lain dari posko COVID-19 juga untuk melayani masyarakat dalam keadaan darurat kesehatan.
"Setiap posko isinya ada TNI/Polri kemudian unsur BIN, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan dan sebagainya. Sehingga ketika ada informasi dari masyarakat itu segera bisa melakukan upaya untuk melakukan penertiban," imbuh Doni.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Alasan Posko COVID-19 Tidak Aktif
Seiring berjalannya waktu, menurut Doni terdapat kecenderungan yang timbul setelah Gugus Tugas beralih menjadi Satuan Tugas. Hal itu membuat sebagian besar posko penanganan COVID-19 di daerah mulai ditinggalkan dan tidak aktif lagi.
Berbagai alasan, seperti tingkat kelelahan para petugas dan faktor kebutuhan dukungan logistik membuat posko COVID-19 tidak aktif. Oleh sebab itu, Doni meminta agar hal itu dapat menjadi catatan pemerintah daerah dan segenap unsur terkait untuk dicarikan solusinya.
"Ada kecenderungan setelah Gugus Tugas beralih ke Satgas, poskonya sudah mulai kosong. Mungkin karena kelelahan juga dukungan logistik. Jadi, mungkin ini menjadi catatan untuk Pangdam dan Kapolda untuk mengaktifkan kembali posko-posko," jelas Doni dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.
Doni Monardo juga memberikan dukungan berupa alat swab antigen sebanyak 20 ribu atau senilai 1,9 miliar rupiah kepada Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Barat. Pemberian tersebut diserahkan secara simbolis kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Advertisement