Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di Asia Pasifik dibuka beragam pada perdagangan Selasa ini. Sedangkan di AS, Wall Street ditutup menguat dan mencetak rekor tertinggi.
Mengutip CNBC, Selasa (29/12/2020), indeks Nikkei Jepang 225 naik 0,54 persen. Sedangkan indeks Topix naik 0,61 persen.
Advertisement
Di Korea Selatan, indeks Kospi bergerak melemah atau turun 0,46 persen. Sedangkan indeks A&P/ASX 200 Australia naik 0,7 persen.
Indeks MSCI Asia-Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,06 persen lebih tinggi. Ini adalah indeks yang menjadi patokan bursa saham di Asia.
Sedangkan di AS, Wall Street ditutup menguat pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta) dan indeks Dow Jones melonjak ke rekor tertinggi.
Dow Jones Industrial Average ditutup naik 204,10 poin atau 0,7 persen menjadi berlabuh di level 30.403,97. Untuk indeks S&P 500 naik 0,9 persen menjadi 3.735,36. Sedangkan Nasdaq Composite naik 0,7 persen menjadi 12.899,42.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Pendorong Wall Street
Donald Trump menandatangani paket stimulus berupa bantuan kepada warga yang terdampak senilai USD 900 miliar. Dengan penandatanganan ini maka draf rancangan undang-undang tersebut resmi menjadi undang-undang.
Paket stimulus ini mencegah penutupan pemerintah dan memperluas tunjangan pengangguran kepada jutaan orang Amerika Serikat. Penandatanganan itu dilakukan beberapa hari setelah Trump menyarankan dia akan memveto undang-undang tersebut, menuntut pembayaran langsung USD 2.000 kepada orang Amerika, bukan USD 600.
"Semua gertakan yang dilakukan itu tidak signifikan mengubah prospek saham, karena pasar masih mengharapkan dan pada akhirnya menerima stimulus minimal USD 900 miliar," tulis Tom Essaye, pendiri The Sevens Report.
“Lima pilar yang mendorong reli yaitu stimulus fiskal, stimulus the Fed, peluncuran vaksin, pemerintah yang mendukung dan tidak ada resesi lagi sebagian besar masih ada. Melihat ini prospek jangka menengah dan jangka panjang untuk saham akan menjadi positif,” tambah Essaye.
Advertisement