Liputan6.com, Jakarta Selain kerjasama Sinovac, Pemerintah rupanya segera meneken kontrak vaksin COVID-19 dengan AstraZeneca dan Pfizer. Rencana tanda tangan kontrak dengan AstraZeneca pada 28-30 Desember yang dilakukan Bio Farma, yang didukung penugasan dari Kementerian Kesehatan.
Untuk perjanjian vaksin COVID-19, pihak Pfizer meminta tanda tangan langsung dengan Pemerintah Indonesia yang direncanakan pada minggu pertama Januari 2021.
Advertisement
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, perjanjian kerja sama pengadaan vaksin COVID-19 dengan AstraZeneca dan Pfizer dapat diselesaikan dalam waktu dekat.
"Kita akan segera menandatangani kontrak dengan AstraZeneca untuk 100 juta dosis vaksin, sebagian bersifat firm order dan opsi," ujar Budi usai Rapat Menteri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/12/2020).
"Kita juga akan segera menandatangani kontrak dengan Pfizer untuk 100 juta dosis vaksin COVID-19, yang mana 50 juta adalah firm dan sisanya opsi. Kami harapkan bahwa finalisasi dengan AstraZeneca dan Pfizer bisa kita selesaikan dalam waktu dekat."
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Dosis Vaksin COVID-19 yang Akan Didatangkan ke Indonesia
Budi merinci total dosis vaksin COVID-19 yang akan didatangkan ke Indonesia.
"Totalnya sekitar 400 juta vaksin meliputi, 100 jutaan didatangkan dari negara Tiongkok, 100 jutaan akan didatangkan dari Novavax, yaitu perusahaan Amerika-Kanada," katanya.
"Lalu akan ada 100 jutaan akan didatangkan dari AstraZeneca, perusahaan dari London, Inggris. Kemudian 100 jutaan lagi akan kita datangkan dari Pfizer, perusahaan gabungan dari Jerman dan Amerika."
Pengadaan merk vaksin COVID-19 dari negara-negara yang berbeda untuk menjamin resiliensi atau keterjaminan datangnya vaksin COVID-19.
"Diharapkan bahwa vaksin-vaksin ini bisa datang secara bertahap ke Indonesia dan kita bisa segera melakukan penyuntikan bagi seluruh rakyat Indonesia, yakni 181 juta orang," harap Budi.
Advertisement