Selidiki Video Viral Parodi Indonesia Raya, Kepolisian Malaysia: Kami Tindak Sesuai Hukum

Parodi lagu Indonesia Raya yang dikabarkan diunggah oleh oknum dari Malaysia tengah jadi sorotan di Tanah Air. Bahkan jadi viral di media sosial.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 29 Des 2020, 14:52 WIB
Bendera Malaysia (AFP PHOTO)
Bendera Malaysia (AFP PHOTO)

Liputan6.com, Jakarta Parodi lagu Indonesia Raya yang diduga diunggah warga Malaysia tengah jadi sorotan di Tanah Air. Pasalnya pelaku melakukan perubahan dalam bentuk lirik. Tiap kata yang diubah mengandung kata-kata provokatif.

Sejumlah pihak telah turun tangan menangani isu tersebut. Merespons kabar itu, Kedutaan Malaysia di Indonesia mengatakan pihaknya telah memproses hal ini ke pihak berwenang. Pemerintah Negeri Jiran juga menyebutkan bahwa pihaknya mengutuk keras segala bentuk provokasi negatif.

Termasuk upaya atau niat untuk memengaruhi hubungan bilateral kedua negara yang selama ini terjalin antara Pemerintah Malaysia dan Indonesia.

Sementara itu, seperti dikutip dari bharian.com.my, Selasa (29/12/2020), pihak Polis Diraja Malaysia (PDRM) atau Polisi Kerajaan Malaysia sedang menyelidiki video yang menampilkan lirik lagu kebangsaan Indonesia yang diedit dengan tujuan menghina negara.

Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Abdul Hamid Bador mengatakan, penyidikan dilakukan oleh Unit Siasatan Jenayah Terkelas (USJT) Jabatan Siasatan Jenayah, Bukit Aman bersama Suruhanjaya Komunikasi dan Multimedia Malaysia (SKMM) atau Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia.

"Kami tidak akan berkompromi dengan oknum yang tidak bertanggung jawab, tindakan tegas akan dilakukan sesuai hukum," ujar Abdul Hamid Bador.

Abdul Hamid menginformasikan bahwa penyidikan dilakukan sesuai dengan Pasal 4 (1) UU Penghasutan.

Saksikan Juga Video Ini:


Respons Kedutaan Malaysia

Bendera Indonesia-Malaysia (asean-investor.com)

Sebelumnya, media memberitakan bahwa Malaysia mengecam keras aksi provokasi yang berusaha mempengaruhi hubungan Malaysia-Indonesia melalui video yang menghina negara tetangga.

Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dalam pernyataan juga telah membenarkan bahwa pihak berwenang Negeri Jiran sedang menyelidiki video viral tersebut.

Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta mencatat video yang diduga diunggah oleh seorang warga negara Malaysia dan diduga menghina dan menghina Indonesia.

Sebelumnya, sebuah video diunggah dua pekan lalu oleh oknum tak bertanggung jawab di kolom komentar laman YouTube My Asean, menampilkan lirik lagu kebangsaan Indonesia, 'Indonesia Raya', yang diedit dengan tujuan menghina Indonesia.

Video di ruang komentar di YouTube itu kini telah dihapus, namun sudah diunggah ke berbagai aplikasi lain dan disebarkan di platform media sosial lain di Indonesia, yang memancing berbagai komentar kebencian dan amarah.

Pihak Malaysia juga mengecam aksi tersebut melalui pernyataan resmi berikut:

Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin mengecam dan mengutuk keras penghinaan dan pelecehan lagu Indonesia Raya di akun Youtube My Asean yang mengaku berasal dari Malaysia.

Azis Syamsuddin mendesak Kedubes Malaysia untuk Indonesia dapat mengambil langkah konkret serta mengungkap aktor di balik parodi lagu Indonesia Raya yang dapat menimbulkan efek buruk bagi hubungan bilateral ke dua negara.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) juga sudah berkomunikasi dengan pemerintah Malaysia, hingga akhirnya video milik YouTuber MyAsean dihapus.

"Sejak dua hari lalu KBRI di KL dan Kemlu sudah melakukan komunikasi dgn pemerintah dan otoritas terkait di Malaysia atas kejadian ini," ujar (plt.) juru bicara Kemlu, Teuku Faizasyah kepada Liputan6.com, Senin 28 Desember.

Faiza melihat bahwa pemerintah Malaysia sudah mengambil tindakan atas apa yang Indonesia sampaikan, termasuk take down tayangan YouTube yang menghina lagu Indonesia Raya.

Namun, pihak Kemlu mengingatkan agar tidak ada aksi provokatif dari pihak netizen Indonesia. Pasalnya, Kemlu juga telah mendeteksi adanya oknum dari sisi YouTuber Indonesia yang juga menyinggung negara-negara lain.

"Ada baiknya juga didalami unggahan-unggahan content media sosial, termasuk YouTube di Indonesia yang offensive terhadap negara lain, termasuk ke Malaysia," jelas Faiza.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya