Sempat Perkasa, IHSG Akhirnya Ditutup Melemah ke 6.038,55

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 6.143,87 dan terendah 6.026,70.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 29 Des 2020, 15:15 WIB
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Selasa pekan ini. Indeks saham Indonesia dibuka menguat tetapi tak mampu bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (29/12/2020), IHSG melemah 55,48 poin atau 0,91 persen ke posisi 6.038,55. Sementara, indeks saham LQ45 juga melemah 1 persen ke posisi 946,30.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 6.143,87 dan terendah 6.026,70.

Pada sesi penutupan pedagangan, 151 saham menguat tetapi tak mampu membawa IHSG ke zona hijau. Sementara itu, sebanyak 338 saham melemah sehingga menekan IHSG dan 130 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 1.207.110 kali dengan volume perdagangan 34,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 14,4 triliun.

Investor asing jual saham Rp 303 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.147.

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, seluruhnya terbakar. Pelemahan dipimpin oleh sektor industri dasar yang anjlok 1,70 persen. Kemudian disusul sektor pertambangan yang turun 1,16 persen dan sektor perkebunan melemah 1,09 persen.

Saham yang menguat antara lain IPOL yang naik 23,91 persen ke Rp 171 per lembar saham. Kemudian PEGE yang naik 21,76 persen ke Rp 146 per lembar saham dan SIPD yang naik 20 persen ke Rp 1.500 per lembar saham.

Saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain BMSR yang melemah 6,98 persen ke Rp 80 per lembar saham. Kemudian BOSS turun 6,94 persen ke Rp 161 per lembar saham dan TRIM turun 6,93 persen ke Rp 94 per lembar saham.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Pembukaan Perdagangan

Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan Selasa pekan ini. Sebanyak 245 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau.

Pada pra-pembukaan perdagangan Selasa (29/12/2020), IHSG naik 19,16 poin atau 0,31 persen ke level 6.112. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00, IHSG terus menguat dengan naik 37,39 poin atau 0,61 persen ke level 6.130,95.

Indeks saham LQ45 juga menguat 0,85 persen ke posisi 964,70. Seluruh indeks acuan bergerak di zona hijau.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 6.139,86. Sedangkan terendah 6.111,18.

Sebanyak 245 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Kemudian 35 saham melemah dan 146 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham normal yaitu 35.598 kali dengan volume perdagangan 754 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 701,8 miliar.

Tercatat, investor asing beli saham di pasar regular mencapai Rp 47,60 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.130 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, semua sektor menguat. Penguatan dipimpin oleh sektor infrastruktur yang melesat 2,05 persen.

Kemudian disusul sektor pertambangan naik 1,45 persen dan sektor perkebunan naik 1,10 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain FPNI 22,09 persen ke Rp 398 per lembar saham. Kemudian CSMI naik 9,43 persen ke Rp 580 per saham dan TRIM naik 8,91 persen ke Rp 110 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain MTPS turun 6,91 persen ke Rp 175 per lembar saham, COCO yang turun 6,83 persen ke Rp 750 per lembar saham dan ZBRA turun 6,82 persen ke Rp 123 per saham.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya