Tepis Hoaks, Vaksin Mati COVID-19 Terbukti Aman dan Tidak Menimbulkan Penyakit pada Penerimanya

Berbagai berita hoaks tentang vaksin COVID-19 yang menyebar membuat sebagian masyarakat takut untuk menerima vaksin. Padahal, vaksin ini penting untuk menciptakan kekebalan kolektif.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 30 Des 2020, 06:00 WIB
Seorang pekerja medis menerima suntikan vaksin virus corona COVID-19 di Rumah Sakit San Filippo Neri, Roma, Italia, 28 Desember 2020. Pemerintah Italia memprioritaskan tenaga kesehatan dan lansia untuk menjadi kelompok pertama yang diberikan vaksin COVID-19. (Xinhua/Alberto Lingria)

Liputan6.com, Jakarta Berbagai berita hoaks tentang vaksin COVID-19 yang menyebar membuat sebagian masyarakat takut untuk menerima vaksin. Padahal, vaksin ini penting untuk menciptakan kekebalan kolektif.

Menepis hoaks negatif tentang vaksin, Vaksinolog dari Rumah Sakit Menteng Mitra Afia dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD menyatakan bahwa vaksin COVID-19 aman digunakan. Terlebih vaksin COVID-19 adalah jenis vaksin mati.

“Vaksin mati adalah vaksin yang dimasukkan ke dalam tubuh kita dengan tanpa risiko, atau risikonya nol untuk menyebabkan penyakit,” ujar Dirga dalam webinar FMD9ID_IKP, Selasa (29/12/2020).

“Jadi tidak mungkin ada orang yang telah divaksinasi COVID-19 justru malah menjadi sakit COVID-19, itulah keunggulan dari vaksin mati,” tambahnya.

Virus yang terkandung dalam vaksin mati telah diinaktivasi, dimatikan, atau dilemahkan. Sehingga, jika vaksin tersebut diberikan pada tubuh maka tubuh tetap akan mengenali bahwa itu adalah bagian dari virus tertentu namun tidak dapat menimbulkan penyakit bagi penerimanya.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Berikut Ini:


Hoaks Tentang ADE

Kabar miring tentang vaksin COVID-19 juga disertai dengan adanya fenomena Antibody-Dependent Enhancement (ADE).

Ketika vaksin diberikan pada tubuh maka antibodi akan terbentuk. Antibodi sendiri berfungsi sebagai kekebalan.

Secara teoritis, jika ADE terjadi maka antibodi yang seharusnya melindungi tubuh justru malah memperberat penyakit bila suatu saat terpapar oleh virusnya.

“Tapi, ternyata dalam berbagai penelitian dan uji klinis vaksin-vaksin COVID-19 ini tidak terbukti. Ini hanya berisiko secara teoritis dan sampai sekarang pada semua jenis vaksin COVID-19 itu tidak terjadi.”

Kesimpangsiuran informasi tersebut menjadi faktor ketidakyakinan masyarakat dalam menerima vaksin. Padahal, Presiden Joko Widodo bahkan telah menyatakan akan menggratiskan vaksin.

“Oleh karena itu, teman-teman harus hati-hati saat mencari info, harus dari sumber yang terpercaya, kredibel, lihat asal infonya dari mana.”

“Saya menegaskan bahwa sampai saat ini proses uji klinis untuk segala jenis vaksin menunjukkan profil keamanan yang sangat baik dan tidak terjadi efek serius,” pungkasnya.

 


Infografis Perilaku 3K Bantu Kesembuhan Pasien COVID-19 Lebih Cepat

Infografis Perilaku 3K Bantu Kesembuhan Pasien Covid-19 Lebih Cepat. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya