Objek Wisata dan Jalan di Banten Ditutup pada Malam Tahun Baru, Apa Saja?

Untuk libur dan malam pergantian tahun baru dari 2020 ke 2021, seluruh destinasi wisata di Kabupaten Lebak tutup.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 31 Des 2020, 00:00 WIB
Pengunjung melihat pemandangan di kawasan Gunung Luhur di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu (23/11/2019). Akses menuju Negeri di Atas Awan Lebak Banten yang sempat viral di medsos ini bisa ditempuh naik kendaraan roda dua maupun empat. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Lebak - Kabupaten Lebak terkenal dengan berbagai destinasi wisata alam yang menakjubkan, tak kalah dengan Anyer maupun Carita. Sebut saja Gua Lalai, Pantai Karang Taraje, Pantai Sawarna, kemudian ada pemandian air panas alami di Cipanas yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor, hingga destinasi Negeri di Atas Awan atau Gunung Luhur Citorek, yang sempat viral di media sosial (medsos).

Namun, pada libur dan malam pergantian tahun baru dari 2020 ke 2021, seluruh destinasi wisata di Kabupaten Lebak tersebut ditutup.

Bahkan, Alun-Alun Rangkasbitung ikut ditutup dari kegiatan masyarakat. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kerumunan yang bisa menjadi sarana penularan Covid-19.

"Ditutup semua wisata, PSBB sampe tanggal 4 Januari 2021. Salah satu contoh pemandian air panas, dikeringin kolamnya juga," kata Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, melalui pesan elektroniknya, Selasa (29/12/2020).

Seluruh objek wisata akan dijaga oleh personel TNI, Polri, Satpol PP, Dishub hingga Dinas Kesehatan (Dinkes). Iti juga menerangkan kalau kasus positif Covid-19 di 'Kota Multatuli' terbilang tinggi, salah satu kecamatan yang menyumbang pasien terbanyak ada di Cipanas dan Rangkasbitung.

"(Lokasi wisata) ditungguin sama TNI Polri. Sekarang Lebak 745 positif. Dokter sama perawat juga banyak yang positif," jelasnya.

Lokasi wisata Negeri di Atas Awan atau Gunung Luhur yang sempat viral di media sosial (medsos), aksesnya masih sulit dilewati oleh wisatawan usai banjir bandang dan tanah longsor pada 1 Januari 2020 silam, jalan dan jembatan masih belum diperbaiki secara permanen, karena terbentur refocusing dana untuk penanganan Covid-19.

"Akses Gunung Luhur sementara masih pakai jembatan darurat. Untuk di lokasi Gunung Luhur sendiri terdapat pospam, yang akan mengimbau apabila ada masyarakat ke sana," kata Kasatlantas Polres Lebak, AKP Tri Wilarno, melalui pesan elektroniknya, Selasa (29/12/2020).

Begitu pun pusat Kota Lebak, akses menuju Alun-Alun Rangkasbitung, ditutup sejak 31 Desember 2020 hingga 1 Januari 2021, agar tidak ada masyarakat yang berkerumun merayakan malam pergantian tahun.

"Untuk seluruh akses menuju alun-alun dan Balong Ranca Lentah ditutup. Oleh karena itu, dilakukan pengalihan arus," ujarnya.

Simak video pilihan berikut ini:


Pelanggar Prokes, Siap Diproses Hukum

Patung monumen selamat datang dihiasi kembang api saat malam pergantian tahun di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (31/12). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Kemudian di Kabupaten Serang, jika ada yang berani melanggar maklumat Kapolri dengan menggelar acara yang bisa menyebabkan kerumunan, maka bersiap untuk diproses hukum.

Setidaknya, ada enam pos penjagaan di wilayah hukum Polres Serang, seperti di Ponpes Tanara, gerbang tol, hingga perbatasan antara Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang.

"Kita imbau, kedua kita bubarkan, kalau tidak bisa kita bubarkan, kita proses hukum panitia yang melaksanakan acara tersebut. Ada 500 lebih personel yang mengamankan malam tahun baru itu, ada satpol PP, Dishub, dan TNI," kata Kapolres Serang, AKBP Mariono, di kantornya, Selasa (29/12/2020).

Kota Serang sebagai ibu kota Banten juga menutup alun-alunnya dari kegiatan aktivitas masyarakat. Patroli ke lokasi keramaian akan dilakukan sejak siang hingga malam. Kemudian rekayasa arus lalu lintas juga dilakukan secara kondisional. Jika kendaraan mulai padat dan banyak yang menuju objek keramaian, maka dilakukan pengalihan arus lalu lintas, agar masyarakat tidak berkumpul di satu lokasi.

"Patroli siang sampai sore, malam pun juga ada, untuk meyakinkan (tidak ada kerumunan massa). Jika ada, maka kita imbau untuk membubarkan dan pulang ke rumah. Kondisi pengaturan arus lalu lintas juga situasional, jika macet perlu diurai, akan kita urai juga," kata Kasatlantas Polres Serkot, AKP Gesit Febriyatmoko, di Mapolres Serang Kota, Selasa (29/12/2020).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya