Liputan6.com, Jakarta Manajemen PSG (Putra Safin Grup) Pati sudah mulai ancang-ancang untuk mempersiapkan diri menghadapi kompetisi, meski belum ada kepastian Liga 2 akan bergulir.
Karena itu, tim yang baru saja resmi pindah ke Pati, Jawa Tengah itu mulai berbicara mengenai seleksi pemain untuk mengisi skuatnya.
Advertisement
“Kita akan gelar seleksi yang sifatnya terbuka untuk semua pemain, khususnya pemain muda. Tinggal nanti hak prerogatif pelatih yang akan menentukan pemain itu diterima atau tidak. Intinya kita akan buka pintu seluas-luasnya untuk pemain ikut seleksi PSG,” jelas manajer PSG Pati, Doni Setiabudi, Selasa (29/12/2020).
Diakuinya, bahwa skuat PSG yang dipimpin pelatih kepala Ibnu Grahan nanti akan banyak dihuni pemain muda. Ini tentunya sesuai dengan visi PSG yang lebih memilih sebagai pencetak pemain muda potensial.
Yang menarik, pria yang karib disapa Jalu ini mengatakan bahwa tim yang berjulukan Laskar Kembangjoyo juga akan memberikan kesempatan untuk para pemain muda dari level amatir mengikuti seleksi.
“Kita akan mulai lewat kolaborasi antara Bandung Premier League (BPL) dan PSG. Silahkan bagi pemain muda dari BPL yang merasa punya kemampuan untuk ikut seleksi. Apakah nanti seleksi di Bandung atau di Pati, kita masih matangkan lagi,” ucap Jalu.
Simak Video Menarik Berikut Ini
Jadi Pionir
Hanya saja, dia memastikan penentuan pemain tetap akan menjadi hak prerogatif pelatih kepala, meski dirinya tercatat sebagai CEO BPL. “Kalau dinilai pelatih bagus dan sesuai dengan strategi yang diinginkan, ya akan direkrut. Tapi kalau bagus tapi tidak masuk skema pelatih, ya berarti belum jodoh,” ungkap Jalu lagi.
Dia berharap, langkah ini bisa jadi pionir dimana klub memberikan kesempatan pemain dari level amatir. “Ada sebanyak 23 provinsi di Indonesia yang sudah berafiliasi dengan BPL. Harapannya nanti kedepan, misalnya Medan Super League bisa berkolaborasi dengan PSMS Medan atau yang di Malang dengan Arema FC,” tegasnya.
Advertisement
Seleksi
Jalu juga memastikan seleksi nanti akan digelar secara gratis alias tidak dipungut biaya. “Kita sedang merumuskan konsepnya, akan digelar seleksi di beberapa kota, atau di Pati saja mengingat kondisi pandemi saat ini. Yang pasti protokol kesehatan tetap kita kedepankan,” ujar dia.
Jika digelar di beberapa kota, lanjutnya, tentu akan terkendala dengan izin terkait situasi pandemi. Dan jika digelar hanya di Pati saja, para pemain juga pasti bakal terkendala masalah transportasi dan hal lainnya.
Jangka Panjang
Nantinya, Jalu mengatakan, PSG akan memaksimalkan kuota 30 pemain yang diberikan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi. “Kita juga akan memakai pemain-pemain magang dari Safin Pati Football Academy (SPFA) yang juga milik PSG sebagai jenjang pembinaan. Yang pasti, untuk kontrak pemain muda adalah jangka panjang, setidaknya tiga tahun,” jelas Jalu.
Untuk pemain lama yang sebelumnya bergabung di PSG (Putra Sinar Giri) Gresik, dia mengatakan belum dapat memastikan ada berapa banyak yang akan dipertahankan. “Sekali lagi nanti untuk pemain, adalah hak prerogatif pelatih kepala yang memang lebih tahu kebutuhan sesuai dengan skema yang disiapkan,” tandasnya.
Advertisement