Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Surabaya berupaya mencegah lonjakan kasus COVID-19 seiring ada libur Tahun Baru. Oleh karena itu, Pemkot Surabaya memperketat pengamanan dan pengawasan jelang malam perayaan Tahun Baru dan pascalibur panjang.
Pelaksana Tugas (Ptl) Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana berharap perayaan malam tahun baru dan pascalibur panjang tidak ada peningkatan kasus COVID-19.
“Sudah kita siapkan semua dari teman-teman jajaran TNI dan Polri juga siap membantu kita. Nantinya akan ada filterisasi di delapan titik batas kota. Kita juga siapkan 10 tempat swab hunter,” kata Whisnu.
Baca Juga
Advertisement
Ia menjelaskan, delapan titik pos pengawasan itu tersebar di beberapa wilayah perbatasan Kota Surabaya. Yakni, Pakal, Terminal Benowo, Wiyung, Lakarsantri, Karang Pilang, Bundaran Waru (Cito), Gunung Anyar (Merr) dan Jembatan Suramadu.
"Makanya untuk pengendalian Covid-19 ini betul-betul kita matangkan,” ungkap dia.
Menurut dia, filterisasi di pos perbatasan pintu masuk Kota Surabaya pada 31 Desember 2020, akan dimulai sejak pukul 17.00 WIB. Nantinya warga luar kota yang tidak ada kepentingan mendesak, diimbau untuk tidak masuk ke Surabaya.
"Pada tanggal 31 Desember 2020 nanti, seluruh aktivitas kegiatan di Surabaya juga harus selesai pukul 8 malam,” kata dia, seperti dilansir dari laman Surabaya.go.id.
Untuk mengintensifkan pengawasan saat malam Tahun Baru, kata Whisnu, jajaran di 31 kecamatan Surabaya bersama instansi terkait juga bakal menggelar razia serentak. Sasarannya adalah seluruh tempat yang masih melakukan aktivitas kegiatan di atas pukul 20.00 WIB.
"Jadi seluruh kecamatan dan kelurahan juga kita libatkan untuk merazia tempat-tempat yang masih melakukan kegiatan itu selesai jam 8 malam,” tutur dia.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Siapkan 10 Titik Lokasi Swab Hunter
Tak hanya itu, Whisnu menyebut, untuk mencegah terjadinya penularan, Pemkot Surabaya juga menyiapkan 10 titik lokasi swab hunter. Bagi warga yang akan keluar masuk ke Kota Surabaya dan dinilai perlu dilakukan swab, maka akan diarahkan ke lokasi itu.
“Kalau memang harus diswab itu kita siapkan di 10 titik swab hunter. Jadi tidak semua yang masuk (Kota Surabaya) itu diswab. Jadi cuma filterisasi bagi yang diperbolehkan keluar masuk Surabaya,” terang dia.
Di samping itu pula pemantauan juga dilakukan kepada para penghuni hotel di Surabaya. Pihaknya pun mengaku telah berkoordinasi dengan pengelola atau pemilik hotel agar melaporkan hasil swab para penghuninya. “Akan ada pemantauan juga di sana (hotel),” kata dia.
Advertisement
Imbauan Kapolrestabes Surabaya
Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Jhonny Edison Isir mengimbau warga Kota Surabaya agar pesta malam tahun baru di rumah saja. Ini menindaklanjuti sebagaimana maklumat dari Kapolri.
“Warga dalam menyambut tahun baru, monggo (silahkan) dilaksanakan sederhana di rumah masing-masing, tidak perlu berkerumun, tidak perlu arak-arakan, tidak perlu yang kemudian menimbulkan potensi untuk kerumunan, karena kita masih dalam masa pandemi Covid 19," kata Kombes Pol Isir.
Selain itu, kata Isir, pihaknya bersama pemkot juga akan melakukan penyekatan di perbatasan pintu masuk Kota Surabaya. Bisa dipastikan, kepolisian akan memutar balik warga luar kota jika tidak memiliki kepentingan yang mendesak ke Surabaya.
"Jadi nanti ada penyekatan perbatasan kota, ada penutupan dan pembatasan-pembatasan ruas jalan, kemudian tetap ada Swab Hunter," pungkasnya.