Hari Terakhir Perdagangan di 2020, IHSG Dibuka Terjun Tembus di Bawah 6.000

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak dua arah pada pembukaan perdagangan Rabu pekan ini.

oleh Athika Rahma diperbarui 30 Des 2020, 09:14 WIB
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak dua arah pada pembukaan perdagangan Rabu pekan ini. Seperti diketahui, hari ini menjadi perdagangan terakhir di 2020.

Pada pra-pembukaan perdagangan Rabu (30/12/2020), IHSG naik 15,94 poin atau 0,26 persen ke level 6.052,12. Tak bertahan lama, pada pembukaan perdagangan pukul 09.05, IHSG berbalik melemah dengan turun 47,68 poin atau 0,79 persen ke level 5.988,48.

Indeks saham LQ45 melemah 0,23 persen ke posisi 943,67. Sebagian besar indeks acuan bergerak di zona merah.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 6.055,97. Sedangkan terendah 5.987,50.

Sebanyak 221 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Kemudian 74 saham melemah dan 163 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham normal yaitu 87.478 kali dengan volume perdagangan 1,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 961,2 miliar.

Tercatat, investor asing beli saham di pasar regular mencapai Rp 27,27 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.115 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, semua sektor melemah. Pelemahan dipimpin oleh sektor infrastruktur yang anjlok 1,56 persen. Kemudian disusul sektor indstri dasar turun 1,42 persen dan sektor pertabangan turun 1,18 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain ATAP 31,12 persen ke Rp 198 per lembar saham. Kemudian BUKK naik 25 persen ke Rp 1.175 per saham dan WIFI naik 24,53 persen ke Rp 660 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah dan mendorong IHSG melemah antara lain PGJO turun 10 persen ke Rp 54 per lembar saham, MTPS yang turun 6,86 persen ke Rp 163 per lembar saham dan FORU turun 6,80 persen ke Rp 137 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Penutupan Kemarin

Pengendara sepeda motor melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (10/10/2019). IHSG ditutup melemah 0,09 persen atau 5,52 poin ke level 6.023,64 dari penutupan perdagangan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Selasa pekan ini. Indeks saham Indonesia dibuka menguat tetapi tak mampu bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (29/12/2020), IHSG melemah 55,48 poin atau 0,91 persen ke posisi 6.038,55. Sementara, indeks saham LQ45 juga melemah 1 persen ke posisi 946,30.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 6.143,87 dan terendah 6.026,70.

Pada sesi penutupan pedagangan, 151 saham menguat tetapi tak mampu membawa IHSG ke zona hijau. Sementara itu, sebanyak 338 saham melemah sehingga menekan IHSG dan 130 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 1.207.110 kali dengan volume perdagangan 34,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 14,4 triliun.

Investor asing jual saham Rp 303 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.147.

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, seluruhnya terbakar. Pelemahan dipimpin oleh sektor industri dasar yang anjlok 1,70 persen. Kemudian disusul sektor pertambangan yang turun 1,16 persen dan sektor perkebunan melemah 1,09 persen.

Saham yang menguat antara lain IPOL yang naik 23,91 persen ke Rp 171 per lembar saham. Kemudian PEGE yang naik 21,76 persen ke Rp 146 per lembar saham dan SIPD yang naik 20 persen ke Rp 1.500 per lembar saham.

Saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain BMSR yang melemah 6,98 persen ke Rp 80 per lembar saham. Kemudian BOSS turun 6,94 persen ke Rp 161 per lembar saham dan TRIM turun 6,93 persen ke Rp 94 per lembar saham.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya