Rasio Kewirasuahaan Nasional Ditargetkan 3,9 Persen di 2024

Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan rasio kewirausahaan nasional Indonesia bisa mencapai 3,9 persen sampai 2024

oleh Tira Santia diperbarui 30 Des 2020, 10:45 WIB
Pedagang menata dagangannya di Pojok UMKM, Kota Tangerang, Jumat (22/8/2020). Pemerintah daerah setempat meluncurkan Pojok UMKM Cibodas dalam rangka membantu pelaku usaha mempromosikan hasil produknya demi meningkatkan perekonomian wilayah di tengah pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan rasio kewirausahaan nasional Indonesia bisa mencapai 3,9 persen sampai 2024, dengan memprioritaskan program pengembangan wirausaha muda milenial pada 2021.

Deputi Bidang Pengembangan SDM KemenkopUKM Arif Rahman Hakim mengatakan penambahan 1,5 juta wirausaha harus dapat menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sehingga, dibutuhkan wirausaha yang berkualitas serta produktif dan kaum muda cenderung memiliki potensi itu.

“Oleh karena itu, upaya rasional yang harus dilakukan ke depan adalah dengan memprioritaskan penguatan dan pengembangan kewirausahaan pada kalangan milenial atau kaum muda,” kata Arif, Rabu (30/12/2020).

Menurutnya potensi demografi Indonesia sangat besar untuk penguatan dan pengembangan wirausaha muda produktif dan berkualitas. Perguruan tinggi misalnya memiliki SDM yang berkualitas dalam jumlah besar sehingga layak menjadi sumber penguatan dan pengembangan wirausaha produktif dari kalangan anak muda.

“Pada tahun 2019 terdapat 4.621 lembaga Pendidikan Tinggi di Seluruh Indonesia, dengan total mahasiswa terdaftar sebanyak 8.314.120 orang,” katanya.

Untuk itu, KemenkopUKM melalui sinergi dengan Dunia Usaha dan Industri akan menyediakan expert bisnis untuk layanan konsultasi bisnis dan pendampingan di lingkungan perguruan tinggi, sebagai upaya menjaring minat dan bakat wirausaha sekaligus sebagai sarana edukasi dan sosialiasi wirausaha dikalangan mahasiswa.

KemenKopUKM akan menggandeng HIMBARA dan Jaringan Angel Investor untuk menyediakan akses pembiayaan bagi mahasiswa calon wirausaha, dan bersinergi dengan Kemenristek/BRIN untuk memfasilitasi pengembangan inovasi dan teknologi usaha guna peningkatan nilai tambah dan penciptaan wirausaha berbasis peluang.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Program Prioritas

Pengunjung melihat produk UMKM dari Rumah Kreatif BUMN (RKB) binaan BNI saat Launching Halal Park di Senayan Jakarta, Selasa (16/4). Halal Park yang akan bertransformasi menjadi Halal Distrik didesain menjadi ekosistem bagi pelaku industri gaya hidup halal di Tanah Air. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada 2021, pihaknya akan mengembangkan tiga program prioritas yakni penyediaan layanan konsultasi bisnis dan pendampingan di 37 Perguruan Tinggi Wilayah Sumatera, Jawa, Bali, NTB, NTT, Sulawesi, Kalimantan, Ambon, Maluku, dan Papua.

Kemudian pengembangan inovasi dan inkubasi wirausaha pada Lembaga Inkubator di 37 PT Wilayah Sumatera, Jawa, Bali, NTB, NTT, Sulawesi, Kalimantan, Ambon, Maluku, dan Papua.

Selanjutnya memberikan akses pembiayaan wirausaha dengan untuk 37 Lembaga Inkubator Perguruan Tinggi (PT) Wilayah Sumatera, Jawa, Bali, NTB, NTT, Sulawesi, Kalimantan, Ambon, Maluku, dan Papua.

“Yang seluruhnya dapat terhubung dengan akses pembiayaan wirausaha Himbara dan Jaringan Angel Investor. Di samping juga sebanyak 1500 wirausaha pemula bisa mendapatkan bantuan permodalan,” jelasnya.

 Demikian Arif menyebut total potensi demografi untuk penguatan dan pengembangan wirausaha muda produktif dan berkualitas melalui 37 Perguruan Tinggi mencapai 1.114.153 mahasiswa (berdasarkan pemetaan melalui data statistik Pendidikan Tinggi tahun 2019).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya