Liputan6.com, Jakarta - Roller coaster menjadi deskripsi ideal bagi perjalanan Lyn Fotballklubb akhir 1960-an. Klub Norwegia itu merasakan kenikmatan menjadi juara hingga tersungkur di jurang degradasi hanya dalam dua musim.
Lyn terbentuk pada 1896 dan tercatat sebagai salah satu klub tertua di Norwegia. Mereka lalu jadi salah satu dari tiga klub yang menginspirasi berdirinya Asosiasi Sepak Bola Norwegia tahun 1902.
Advertisement
Klub berbasis Oslo ini juga menginisiasi inisiator pembangunan Ullevaal Stadion yang menjadi markas timnas. Tidak heran jika mereka juga menggunakan stadion ini sebagai rumah dalam periode 1926 hingga 2010.
Secara tradisional Lyn mewakili kelas menengah dan atas, dengan rival sekota Valerenga merepresentasikan para pekerja.
Mereka memiliki posisi besar di sepak bola Norwegia. Lyn mengirimkan enam pemain ke tim yang memenangkan medali perunggu di Olimpiade 1936.
Kapten tim tersebut adalah Jorgen Juve, hingga kini masih tercatat sebagai pemain tersubur sepanjang masa Norwegia di pentas internasional.
Saksikan Video Bola Norwegia Berikut Ini
Periode Emas
Periode kesuksesan Lyn terjadi pada 1960-an. Dalam periode itu mereka memenangkan empat gelar dan mencapai perempat final Piala Winners.
Setelah menjadi runner-up 1963, Lyn menguasai takhta Norwegia semusim kemudian sebelum kembali menduduki posisi dua pada 1965.
Pola prestasi ini turut terlihat pada partisipasi di Piala Norwegia. Usai menembus final 1966, mereka menebus kegagalan dan menjuarai musim berikutnya.
Momentum tersebut dipertahankan pada 1968. Lyn merebut gelar ganda pertama sepanjang sejarah klub. Namun, capaian itu bukannya tanpa noda.
Advertisement
Noda Juara
Lyn unggul empat angka atas Rosenborg pada klasemen akhir kompetisi. Meski begitu, mereka tidak berkutik menghadapi Stromsgodset yang menempati peringkat empat.
Pada pertemuan pertama di kandang, Lyn menyerah 1-10. Mereka lalu bertekad memperbaiki kinerja dan membalas pada laga kedua.
Lyn berhasil melakukannya. Namun, mereka tetap tumbang 1-6. Rasanya tidak ada tim yang menderita kekalahan sebesar itu menghadapi lawan tertentu tapi menjuarai liga.
Beruntung Lyn dipisahkan dari Stromsgodset di Piala Norwegia. Dengan Stromsgodset dikalahkan Moss di babak 32 besar, Lyn melenggang mulus ke final dan menaklukkan Mjondalen di laga puncak.
Degradasi Musim Berikutnya
Kesuksesan itu nyatanya jadi awal petaka bagi Lyn. Mereka hanya meraih empat kemenangan dari 18 laga sehingga terdampar di dasar klasemen.
Lyn pun terdegradasi. Sejak itu mereka berubah status menjadi klub yo-yo meski sempat menempati posisi runner-up 1971 dan masuk final Piala Norwegia 1970, 1994, dan 2004.
Gagal mengulang kejayaan masa lalu, Lyn tidak pernah berada di kasta tertinggi sistem kompetisi sepak bola Norwegia lebih dari tiga musim beruntun.
Klub lalu menderita bangkrut pada 2010 dan tim profesional dibubarkan. Namun, suporter coba menyelamatkan tim amatir dan mendukung. Sempat merebut promosi tiga tahun beruntun, mereka kini tampil di Divisi III.
Advertisement