Sandiaga Uno Ingin 2021 Jadi Tahun Pemulihan Sektor Pariwisata

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan 2021 harus menjadi tahun kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Des 2020, 11:30 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno saat rapat virtual dengan para kepala dinas membahas pariwisata dan ekonomi kreatif (dok.instagram/@sandiuno/https://www.instagram.com/p/CJQlqwgB7xj/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno atau yang akrab dipanggil Sandiaga Uno menegaskan 2021 harus menjadi tahun kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif.

Dia pun mengajak seluruh pemangku kepentingan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) untuk dapat kerja bersama termasuk membangun narasi positif sehingga parekraf dapat menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

"Sektor parekraf memang terdampak, kita bertahan dan harus berbenah. Tahun 2021 harus jadi tahun pemulihan, kita awali dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Gerak cepat untuk bangkit bersama," kata Sandiaga Uno dikutip dari laman resmi Kemenparekraf, Rabu (30/12).

Dia menyebut, di tahun 2019, tercatat lebih dari 34 juta rakyat Indonesia yang menggantungkan ke sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Lebih dari 90 juta rakyat yang terkait dan menikmati manfaat dari pariwisata dan ekonomi kreatif. Terdapat 31 subsektor lapangan usaha dalam cakupan pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Angka-angka ini sangat besar, menunjukkan sangat luar biasa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk menjadi daya ungkit ekonomi," katanya.

Namun pandemi Covid-19 memberikan dampak yang luar biasa besar bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Kunjungan wisatawan menurun drastis, tingkat keterisian kamar hotel jadi menurun. Restoran dan sektor lainnya pun terdampak karena pergerakan wisatawan menurun.

"Tahun 2020 ini mengharuskan kita untuk bertahan dan berbenah. Kemenparekraf/Baparekraf di bawah komando Mas Wishnutama telah menetapkan fondasi yang baik dengan berbagai program mitigasi dampak sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo ," kata Sandiaga Uno.

Diantaranya adalah perlindungan sosial, program padat karya, dan berbagai stimulus bagi industri dan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Tahun 2021 adalah momentum tahap awal pemulihan kita, tetapi kita harus disiplin dalam melakukan penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE atau kebersihan, kesehatan, keselamatan dan keberlanjutan lingkungan (K4). Sosialisasi, program kemitraan, hingga dana hibah akan terus kita lakukan," kata Sandiaga.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tiga Pilar Bangkitkan Pariwisata

Sandiaga Uno saat menyampaikan pernyataan setelah ditunjuk sebagai Menparekraf di Istana Negara pada Selasa, 22 Desember 2020. (Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden)

Lebih lanjut, Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, ada tiga pilar yang akan menjadi program Kemenparekraf/Baparekraf dalam membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif di tahun 2021. Pertama adalah inovasi, yakni diantaranya dengan pendekatan big data untuk memetakan potensi dan menguatkan berbagai aspek pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Inovasi menyeluruh sebagai dasar akselerasi pengembangan pariwisata, mulai dari kesiapan infrastruktur, menciptakan produk-produk, dan layanan unggulan yang berkelanjutan yang menyentuh ekonomi masyarakat," kata Sandiaga Uno.

Pilar kedua adalah adaptasi, yakni membiasakan dan mendisiplinkan penerapan protokol CHSE (K4) di setiap destinasi pariwisata sebagai bentuk adaptasi kebiasaan baru. Salah satu terobosan yang dilakukan Kemenparekraf/Baparekraf adalah dengan melakukan sertifikasi CHSE gratis.

"Sertifikasi ini penting, karena ketika konsumen melihat ada stiker tersebut mereka akan yakin bahwa lokasi atau destinasi tersebut aman. Ini salah satu cara kita berikan standarisasi penerapan protokol," katanya.

Program ini akan dijalankan dan diperluas di tahun 2021 mendatang. Dengan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, kita juga akan memperluas cakupan E-HAC (Electronic-Health Alert Card) yang dapat memantau pergerakan wisatawan dan juga crowd control.

Sementara pilar yang ketiga adalah kolaborasi. Kemenparekraf/Baparekraf sebagai fasilitator aktif akan berkolaborasi dengan ekosistem parekraf untuk dapat menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya.

"Semua stakeholders punya perannya masing-masing, saya kira tanpa kolaborasi adalah kunci untuk bisa mengakselerasi percepatan untuk kita pulih kembali," ujarnya.

 

Dwi Aditya Putra

Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya