Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah mengusulkan pembebasan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) atas mobil baru. Usulan tersebut telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya sudah usulkan ke Bapak Presiden dan secara prinsip beliau setuju tetapi memang Kementerian Keuangan masih dalam hitung-menghitung dan ini wajar saja," jelas Agus dalam Konferensi Pers Akhir Tahun 2020 yang dikutip dari unggahan di akun Youtube Kementerian Perindustrian RI, Rabu (30/12/2020).
Advertisement
Menurut Agus, proses perhitungan oleh Kementerian Keuangan ini adalah hal yang wajar karena mereka merupakan Bendahara Negara. Sehingga perhitungan tersebut harus dilakukan dengan tepat untuk bisa mendapatkan menfaat yang komprehensif.
"Jadi memang kita belum mendapat green light dari Kementerian Keuangan. Tetapi saya kira itu jangan menjadikan kita kemudian kecil hati," ujar Menperin.
Ia melanjutkan, saat ini sektor industri otomotif sudah tumbuh di kuartal III jika dibandingkan kuartal II. Selanjutnya diharapkan di kuartal IV bakal bisa tumbuh semakin baik.
Walaupun memang, Agus mengakui bahwa industri otomotif bakal lebih lama pulihnya untuk bisa mencapai titik normal lagi.
Kemenperin akan terus mengawal pemulihan sektor ini karena merupakan sektor yang sangat penting. Mengingat industri turunan dari sektor otomotif sangat besar di Indonesia.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Investasi Manufaktur Dipatok Tembus Rp 323 Triliun di 2021
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan realisasi investasi di sektor industri manufaktur pada 2021 bisa mencapai Rp 323,56 triliun.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, proyeksi ini didukung upaya pemerintah dalam mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional (PEN) akibat dampak pandemi Covid-19.
"Investasi diperkirakan menjadi faktor penggerak pertumbuhan industri di tahun 2021," kata Agus Gumiwang dalam Konferensi Pers Akhir Tahun 2020 secara virtual, Senin (28/12/2020).
Menurutnya, beberapa sektor dan subsektor industri masih akan jadi primadona bagi para investor di tahun depan. Seperti industri makanan dan minuman yang masih jadi idola, serta sektor logam dasar, otomotif dan elektronik.
"Ada beberapa subsektor yang kami percaya bahwa dia akan tumbuh, bahkan ada sektor tumbuh menyamping, lebih tinggi dari sektor lain. Dan ini sektor-sektor yang pasti kami proyeksikan akan dapat perhatian lebih besar dari calon investor," ujarnya.
Dia juga memberikan perhatian khusus bagi sektor industri otomotif yang diperkirakan akan semakin kuat berkat program kendaraan listrik yang dicanangkan pemerintah.
"Otomotif pasti jadi kekuatan kita, apalagi kita dorong kendaraan bermotor berbasis baterai dan listrik di mana kita ada bahan baku nikel besar," sambungnya.
Begitu juga dengan sektor industri alat kesehatan dan farmasi, yang kini kebutuhannya selama pandemi Covid-19 sangat besar. Agus Gumiwang pun mencium potensi pendapatan lebih di sektor tersebut.
"Barangkali, in term of size-nya, pertumbuhannya tidak sebesar dari sektor-sektor lain. Tapi kami harapkan pertumbuhan investasinya, dilihat dari presentasi dibandingkan periode-periode sebelumnya akan kami dorong agar bisa tumbuh jauh lebih cepat," tuturnya.
Advertisement