Liputan6.com, Seoul- Otoritas Korea Selatan bergegas untuk menahan infeksi Virus Corona COVID-19 yang muncul di sebuah di penjara di Ibu Kota Seoul.
Dilansir Channel News Asia, Rabu (30/12/2020) terdapat 1.050 kasus baru COVID-19 secara nasional di Korea Selatan yang dilaporkan pada Selasa tengah malam, menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KDCA).
Advertisement
Penambahan tersebut menjadikan total kasus infeksi COVID-19 di negara itu menjadi 59.773 dan jumlah kematian menjadi 879 jiwa.
Dilaporkan bahwa sebuah penjara di tenggara Seoul memiliki 771 narapidana dan 21 staf yang terinfeksi COVID-19, sehingga jumlah total infeksi terkait dengan fasilitas tersebut menjadi 792 orang, menurut Kementerian Kehakiman Korea Selatan dalam pernyataannya kepada Reuters.
Menteri Kehakiman Korea Selatan Choo Mi-ae kemudian mengunjungi penjara tersebut dan memerintahkan pemisahan penempatan narapidana yang terinfeksi dan perluasan pemberian pembebasan bersyarat kepada narapidana teladan.
Media lokal dilaporkan menampilkan foto-foto para narapidana yang tampak memegang tanda bertuliskan, "Tolong selamatkan kami".
Sementara itu, disebutkan KDCA, seorang narapidana dengan riwayat penyakit telah meninggal dunia pekan ini karena COVID-19.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Pemberian Vaksin COVID-19 untuk Tentara AS di Korea Selatan
Sementara itu, Militer AS akan memvaksinasi pasukannya di Korea Selatan yang bertugas di bawah komando bersama. menyusul permintaan dari Pasukan AS Korea (USFK).
Langkkah tersebut disampaikan oleh juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Boo Seung-chan dalam sebuah pengarahan.
"Kami telah memberitahu USFK terkait persetujuan kami untuk memvaksinasi warga negara Korea Selatan dengan alasan bahwa vaksinasi bersifat sukarela dan daftar akan diberikan," terang Boo Seung-cha.
Tentara AS yang ditempatkan di Korea Selatan menerima dosis pertama vaksin COVID-19 mereka pada 29 Desember.
Diketahui USFK mencakup sekitar 28.500 personel militer AS serta ribuan pekerja dan anggota keluarga lainnya.
Pihak berwenang Korea Selatan selanjutnya dapat memperketat aturan jarak sosial akhir pekan ini karena perjalanan liburan akhir tahun mengakibatkan meningkatnya risiko penyebaran COVID-19 demikian disampaikan Perdana Menteri Korea Selatan, Chung Sye-kyun pada pertemuan pemerintah.
"Kami memiliki tingkat kasus terkonfirmasi yang relatif rendah pada populasi, tetapi sekitar 40 persen dari kasus terkonfirmasi kumulatif terjadi dalam sebulan terakhir," jelas Chung.
"Gelombang infeksi ini menjadi krisis terbesar," tambahnya.
Advertisement