Liputan6.com, Jakarta - Studi menarik disampaikan Dr Ciara Greene dan Dr Gillian Murphy dari UCD School of Psychology dan UCC School of Applied Psychology, Republik Irlandia. Studi ini menemukan bahwa hoaks terkait pandemi covid-19 tidak berpengaruh besar pada seseorang untuk mengambil keputusan.
Studi dilakukan pada empat ribu orang di Irlandia. Berbeda dengan beberapa penelitian yang mengungkapkan dampak buruk hoaks saat pandemi covid-19, studi ini justru menemukan hasil mengejutkan.
Advertisement
Salah satu yang ditanyakan pada responden adalah terkait vaksin covid-19. Mereka dimintai jawaban apakah akan menerima vaksin tersebut atau tidak.
"Jawaban seseorang di kuesioner tidak selalu memetakan perilakunya. Bahkan terkadang mereka menjawab hanya karena tidak yakin," ujar Dr Greene seperti dilansir Kildare Nationalist.
"Terkait vaksin covid-19 misalnya banyak penelitian yang menyebut masyarakat tak mau divaksin. Namun harus digali lagi alasannya, dan kebanyakan jawaban aslinya karena informasi soal vaksin yang resmi belum dirilis bukan karena hoaks atau mereka percaya konspirasi. Itu hal yang berbeda," katanya menambahkan.
Ia juga menyebut studi tentang bahaya hoaks minum kopi bisa menyembuhkan covid-19 kurang mendalam.
"Sangat sulit untuk menebak perilaku seseorang yang terpapar hoaks. Pasalnya studi yang ada tidak pernah ada yang sampai mengikuti mereka hingga ke dapur dan melihat berapa banyak mereka minum kopi setelah mendengar hoaks itu. Dalam studi kami justru partisipan sama sekali tidak terpengaruh dengan hoaks yang ada dan hanya sebagian kecil yang terpengaruh dalam kehidupan nyatanya."
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Program Vaksinasi Covid-19
Di sisi lain, Dr Greene menambahkan transparansi dan keterbukaan pemerintah sangat penting untuk menyukseskan vaksinasi covid-19.
"Jika Pemerintah hanya bilang ke masyarakat 'pakai saja vaksinnya' maka program itu tidak akan berhasil. Kami yakin akan banyak penentangan karena masyarakat merasa dikecilkan," ujarnya.
"Sangat penting untuk memberikan informasi yang jelas, mudah dipahami, dan tidak ada sesuatu yang disembunyikan dari masyarakat. Hal itu akan menjadi jembatan antara pemerintah dengan masyarakat."
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.