Pasien Pertama Varian Baru COVID-19 di AS Tak Punya Riwayat Perjalanan

Seorang pria di Colorado menjadi orang pertama yang dinyatakan positif terinfeksi varian baru COVID-19 di Amerika Serikat (AS). Namun setelah ditelusuri, pria tersebut sama sekali tidak memiliki riwayat perjalanan.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Des 2020, 15:21 WIB
Gambar ilustrasi diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Food and Drug Administration AS menunjukkan Virus Corona COVID-19. (US Food and Drug Administration/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Seorang pria di Colorado menjadi orang pertama yang dinyatakan positif terinfeksi varian baru COVID-19 di Amerika Serikat (AS). Namun setelah ditelusuri, pria tersebut sama sekali tidak memiliki riwayat perjalanan.

Hal tersebut memicu sejumlah pertanyaan, bagaimana pria yang saat ini tengah diisolasi di tenggara Denver di Elbert County itu bisa terinfeksi varian baru COVID-19.

Menurut peneliti yang mempelajari penyebaran COVID-19 di Pusat Penelitian Kanker Fred Hutchinson di Seattle Trevor Bedford, kemungkinan varian baru COVID-19 tesebut berasal dari wisatawan Inggris yang masuk ke AS pada bulan November atau Desember.

"Sekarang saya khawatir akan ada gelombang baru lagi karena varian baru ini. Kami sedang berlomba dengan vaksin, namun sekarang virus menjadi sedikit lebih cepat," ujar Trevor sebagaimana dilansir dari APnews pada Rabu (30/12/2020).

Berdasarkan laporan dari otoritas kesehatan di Colorado, masih terdapat dugaan adanya kasus lain dari varian baru COVID-19 di wilayah Elbert County, yakni pada dua pekerja di wilayah Simla, Elbert County.

Hal tersebut memperluas kemungkinan terjadinya penyebaran varian baru COVID-19 ke seluruh negara bagian.

 

Simak juga Video Menarik Berikut Ini


Temuan Varian Baru COVID-19 Tambah Urgensi Vaksin

Sementara itu, Gubernur Colorado Jared Polis mengatakan, temuan varian baru COVID-19 di wilayahnya menambah urgensi vaksinasi di Amerika.

Pejabat kesehatan masyarakat saat ini tengah menyelidiki kasus potensial lainnya dan melakukan pelacakan kontak untuk menentukan penyebaran virus di seluruh negara bagian.

"Banyak yang tidak kami ketahui tentang varian baru COVID-19 ini, tetapi para ilmuwan di Inggris memperingatkan dunia varian itu jauh lebih menular. Kesehatan dan keamanan masyarakat Colorado adalah prioritas utama kami, dan kami juga akan memantau kasus ini dengan mencermati semua indikator COVID-19, sangat erat," ujar Jared.

Selain Amerika Serikat, beberapa negara lain juga telah mengumumkan kasus pertama varian baru COVID-19 di negaranya, seperti India, Jepang, Korea Selatan, Italia, hingga Prancis. 

(Rizki Febianto)


Infografis

Infografis Varian Baru Virus Corona Hantui Inggris. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya