Liputan6.com, Seoul - Infeksi harian COVID-19 di Korea Selatan (Korsel) kembali menembus 1.000 kasus. Hal ini sudah terjadi dua hari berturut-turut setelah sebelumnya sempat turun ke angka ratusan.
Berdasarkan laporan Yonhap, Rabu (30/12/2020), Korsel mencatat ada 1.050 kasus. Total kasus keseluruhan menjadi 59.773.
Baca Juga
Advertisement
Sebanyak 1.025 kasus berasal dari penularan lokai. Sisa 25 orang ada yang berasal dari kawasan Amerika, Eropa, dan Asia (selain China).
Menurut data CDC Korsel, Seoul menyumbang kasus tertinggi hingga 383 kasus. Berikutnya ada Daegu dengan 49 kasus, dan Incheon sebanyak 48 kasus.
Dalam 24 jam, Korsel melakukan tes kepada 61.343 orang.
Penularan klaster penjara di Seoul sangat tinggi. Hari ini ada 15 kasus baru sehingga totalnya menjadi 777 kasus.
Seoul s aat ini sedang melakukan pembatasan sosial Level 2,5 yang berlanjut hingga selesai tahun baru 2021 pada Minggu 3 Januari mendatang.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Napi Teladan Dibebaskan
Otoritas Korea Selatan bergegas melakukan upaya untuk menahan laju infeksi Virus Corona COVID-19, yang muncul di sebuah di penjara di Ibu Kota Seoul.
Dilansir Channel News Asia, Rabu 30 Desember 2020, terdapat 1.050 kasus baru COVID-19 secara nasional di Korea Selatan yang dilaporkan pada Selasa tengah malam, menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KDCA).
Penambahan tersebut menjadikan total kasus infeksi COVID-19 di negara itu menjadi 59.773 dan jumlah kematian menjadi 879 jiwa.
Dilaporkan bahwa sebuah penjara di tenggara Seoul memiliki 771 narapidana dan 21 staf yang terinfeksi COVID-19, sehingga jumlah total infeksi terkait dengan fasilitas tersebut menjadi 792 orang, menurut Kementerian Kehakiman Korea Selatan dalam pernyataannya kepada Reuters.
Menteri Kehakiman Korea Selatan Choo Mi-ae kemudian mengunjungi penjara tersebut dan memerintahkan pemisahan penempatan narapidana yang terinfeksi dan perluasan pemberian pembebasan bersyarat kepada narapidana teladan.
Media lokal dilaporkan menampilkan foto-foto para narapidana yang tampak memegang tanda bertuliskan, "Tolong selamatkan kami".
Sementara itu, disebutkan KDCA, seorang narapidana dengan riwayat penyakit telah meninggal dunia pekan ini karena COVID-19.
Advertisement
Korea Selatan Mulai Suntik Vaksin COVID-19 pada Februari 2021
Pemerintah Korea Selatan (Korsel) bakal memulai vaksinasi Virus Corona COVID-19 pada Februari 2021. Vaksin COVID-19 yang dipesan Korsel berasal dari Pfizer, Janssen, dan AstraZeneca.
Presiden Korsel Moon Jae-in membahas vaksinasi seraya membantah tudingan bahwa pemerintah telat dalam menghadirkan vaksin COVID-19.
"Itu tidak benar," ujar Presiden Moon seperti dikutip Yonhap, Senin 28 Desember 2020.
Program pengadaan vaksin disebut telah mulai beberapa bulan lalu dan berjalan lancar. Moon berkata pemerintah telah mengamankan cukup vaksin untuk masyarakat.
Vaksin yang dipesan dari AstraZeneca, Janssen, dan Pfizer akan cukup untuk 36 juta orang. Negosiasi dengan Moderna juga hampir selesai untuk pengadaan vaksin bagi 10 juta orang.
Korsel juga menanti 100 juta dosis vaksin tambahan dari COVAX.
Pada vaksinasi di Februari, gelombang pertama yang menerima vaksin diperkirakan adalah staf medis dan pekerja di fasilitas lansia.
Infografis COVID-19:
Advertisement