Kasus COVID-19 di Tokyo Diperkirakan Melonjak karena Liburan Tahun Baru 2021

Tokyo berada di titik kritis, dengan prakiraan cuaca musim dingin dan jenis baru Virus Corona COVID-19 yang sangat menular dari Inggris.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Des 2020, 09:03 WIB
Orang-orang membeli makanan dan perlengkapan untuk merayakan Tahun Baru di distrik perbelanjaan Ueno di Tokyo, Selasa (29/12/2020). Tokyo melaporkan peningkatan kasus virus corona menjelang musim libur tahun baru, dimana biasanya masyarakat yang tinggal di ibu kota akan mudik. (Kazuhiro NOGI/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki masa liburan Tahun Baru 2021, wabah Virus Corona di Tokyo, Jepang, semakin parah dan bisa saja meledak dalam beberapa hari ke depan. Jutaan orang Jepang biasanya bepergian saat liburan tahun baru.

Tokyo mencatat 944 kasus baru COVID-19 pada Rabu 30 Desember, tepat di bawah rekor 949 pada Sabtu. Para ahli medis memperingatkan bahwa jika wabah tersebut tidak dicegah, maka Tokyo bakal segera menyaksikan lebih dari 1.000 kasus baru setiap harinya.

"Tolong dahulukan nyawa daripada kesenangan," kata Gubernur Tokyo Yuriko Koike, meminta masyarakat agar di rumah selama mungkin saat liburan.

Tokyo berada di titik kritis, dengan prakiraan cuaca musim dingin dan jenis baru Virus Corona yang sangat menular dari Inggris dan Afrika Selatan, yang sudah terdeteksi di Jepang.

"Situasinya sangat genting, kami menghadapi gelombang besar kasus Virus Corona yang belum pernah kami saksikan sebelumnya," ucap Koike.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Larang Masuk Warga Negara Asing

Pengunjung membeli makanan dan perlengkapan untuk merayakan Tahun Baru di distrik perbelanjaan Ueno di Tokyo, Selasa (29/12/2020). Tokyo melaporkan peningkatan kasus virus corona menjelang musim libur tahun baru, dimana biasanya masyarakat yang tinggal di ibu kota akan mudik. (Kazuhiro NOGI/AFP)

"Jumlah kasus dapat membludak kapan saja. Siapa pun dari kita bisa terinfeksi kapan pun ... Jika kita tidak mengatasinya sekarang, maka kita akan menghadapi situasi yang jauh lebih parah," kata Koike seperti dikutip dari Antara, Kamis (31/12/2020).

Pemerintah Jepang pada Senin mulai melarang masuk warga negara asing bukan penduduk menyusul ditemukannya jenis baru COVID-19 Inggris di Jepang. Pihaknya juga meminta warga untuk tidak menggelar perayaan, perkumpulan keluarga dan perjalanan yang biasanya dilakukan tahun ini.

Hingga Selasa 29 Desember, sekitar 3.400 orang di Jepang meninggal karena COVID-19, dari sekitar 227.390 kasus, demikian lembaga penyiar NHK.

 

Infografis Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja

Infografis Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya