Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengapresiasi kinerja seluruh jajaran Kementerian Keuangan yang telah melakukan fungsi sebagai bendahara negara dalam mengelola APBN yang luar biasa berat pada tahun ini Dia sadar, periode 2020 bukanlah tahun yang mudah karena hampir 10 bulan Indonesia mengalami tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
“Saya ingin menyampaikan pada kesempatan ini rasa terima kasih saya, penghargaan yang setinggi-tingginya atas kerja keras Anda semuanya. Kita mengakui bahwa tahun ini bukan tahun yang mudah, ini adalah tahun yang sangat menantang,” ujar Menteri Sri Mulyami dalam acara Dialog Tutup Tahun Anggaran 2020, seperti dikutip dari laman resmi Kemenkeu, Kamis (31/12/2020).
Advertisement
Bendahara Negara itu menyampaikan instrumen di dalam APBN memang harus melakukan fungsi untuk bisa melindungi rakyat Indonesia, melindungi dunia usaha, dan melindungi perekonomian agar mereka mampu menghadapi dampak Covid-19.
Namun dalam pelaksanaan APBN 2020, menunjukkan bahwa perekonomian memang sedang mengalami tekanan yang mengakibatkan beberapa target penerimaan negara tidak bisa tercapai.
"Saya meyakini bahwa para jajaran sudah melaksanakan tugas secara maksimal, dan juga telah melakukan evaluasi serta melihat strategi apa yang bisa kita lakukan tahun depan agar lebih baik," ujar Sri Mulyani.
Dari sisi belanja negara, tantangan yang dihadapi pada tahun ini juga tidak sedikit. Menurutnya, hal ini dikarenakan APBN harus melakukan refocusing anggaran secara cepat, serta prioritas baru kebijakan pemerintah yaitu program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dan penanganan Covid-19.
"Dengan alokasi belanja negara yang naik sementara penerimaan negara mengalami penurunan tahun ini, maka diperlukan strategi pembiayaan di dalam APBN secara prudent dan baik," kata Sri Mulyani.
Dwi Aditya Putra
Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pinta Sri Mulyani ke Jajaran Kemenkeu Jelang Tutup Tahun 2020
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, meminta hal khusus kepada seluruh jajaran Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) jelang tutup tahun 2020.
Sri Mulyani meminta jajarannya menangkap pelajaran luar biasa dari pandemi Covid-19. Keadaan tersebut harus menjadi nilai positif dalam membuat kinerja perbendaharaan lebih baik, utamanya dalam menyongsong 2021.
“Saya minta kepada seluruh jajaran DJPb untuk terus memikirkan bagaimana policy, regulasi, business process dan bahkan cara kerja kita baik yang di front office, di middle office dan di back office untuk bisa diperbarui dan beradaptasi dengan suasana new normal,” jelas Sri Mulyani seperti dikutip dari laman resmi Kemenkeu, Kamis (24/12/2020).
Bendahara Negara itu juga meminta kepada seluruh jajaran Kementerian Keuangan menyesuaikan cara kerja yang berubah akibat pandemi Covid-19.
Pola kerja yang baik harus dipertahankan meskipun pandemi telah usai. Termasuk cara mendesain belanja maupun menggunakan sumber daya manusia yang merupakan salah satu target dalam mengelola APBN.
“Saya minta semangat untuk bekerja bersama untuk terus dipupuk oleh seluruh jajaran di Kementerian Keuangan terutama di Direktorat Jenderal Perbendaharaan, di seluruh Kanwil, di seluruh KPPN terus kita dorong transformasikan cara kerja kita yang makin baik,” tambah dia.
Di samping itu, Menteri Sri Mulyani juga mengapresiasi seluruh jajaran DJPb baik para kepala kantor di seluruh kantor wilayah maupun kantor KPPN di seluruh Indonesia atas kerja keras, dedikasi, ketekunan dan pengorbanan karena tahun ini bukan tahun yang mudah.
Dia juga berterimakasi atas inovasi pelayanan secara online sehingga seluruh satuan kerja masih bisa mendapatkan pelayanan yang optimal dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan.
“Mari kita semuanya menutup tahun 2020 ini dengan tetap fokus, tetap bisa melaksanakan semua tugas tanggung jawab kita sebagai bendahara negara yang bisa diandalkan, yang reliable, kredibel yaitu yang bersih dari korupsi, efisien, kompeten dalam menutup Tahun Anggaran 2020 dengan sebaik-baiknya,” katanya.
Advertisement