Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video Pangeran Uni Emirat Arab (UEA) merayakan Natal dengan Paus.
Klaim video Pangeran UEA merayakan Natal dengan Paus berupa unggahan tautan Youtube oleh akun Facebook Ward Edo, pada 27 Desember 2020.
Advertisement
Unggahan tautan YouTube tersebut berjudul "USTAD ADI DAN SOMAD KAGEET 3 PANGERAN UNI EMIRAT ARAB RAYAKAN NATAL DENGAN PAUS"
Tautan YouTube tersebut diunggah, pada 27 Desember 2020 oleh akun Jaya Inspirasi.
Video yang diunggah berisi pernyataan Ustaz Abdul Somad yang membahas tentang mengucapkan selamat Natal. Tayang video dilanjutkan dengan kedatangan seorang diduga Paus yang disambut sejumlah orang menggenakan baju khas Timur Tengah.
Video berdurasi 5.35 menit tersebut diakhir dengan sorang mengenakan baju khas Timur Tengah sedang dalam suasana natal.
Benarkah video Pangeran UEA merayakan Natal bersama Paus? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Simak Video Berikut:
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video Pangeran UEA merayakan Natal bersama Paus dengan menangkap layar video tersebut untuk dijadikan penelusuran menggunakan Yandex.
Penelusuan mengarah pada sejumlah situ, salah satunya vidio.com yang memuat video berjudul "Bersejarah, Paus Fransiskus Kunjungi Jazirah Arab" pada 4 Februari 2019. Video yang dimuat situs vidio.com identik dengan klaim video Pangeran UEA merayakan Natal bersama Paus.
Situs vidio.com memberi keterangan video tersebut sebagai berikut:
"Paus Fransiskus melakukan kunjungan ke Abu Dhabi. Kunjungan ini menjadi momen bersejarah karena menjadi kunjungan pertama Paus ke Jazirah Arab.".
Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Pope Francis lands in UAE for historic visit" yang dimuat situs africatembelea.com, pada 3 Februari 2019.
Artikel situs africatembelea.com memuat foto yang identik dengan cuplikan klaim video Pangeran UEA merayakan Natal bersama Paus.
Situs africatembelea.com menyebutkan, Paus mendarat di Uni Emirat Arab pada hari Minggu untuk kunjungan pertama Paus ke Jazirah Arab - tempat kelahiran Islam.
Paus mendarat di Abu Dhabi untuk perjalanan 48 jam di mana dia akan bertemu dengan ulama Muslim terkemuka dan mengadakan misa terbuka untuk sekitar 135.000 umat Katolik.
Paus akan mengikuti konferensi antaragama, bertemu dengan Sheikh Ahmed al-Tayeb, imam Al-Azhar Kairo, pusat pendidikan Islam Sunni yang bergengsi.
Beberapa jam sebelum dia terbang kembali ke Roma pada hari Selasa, Paus akan memimpin misa di sebuah stadion di Abu Dhabi yang menjadi pertemuan terbesar yang pernah ada di UEA, menurut media lokal.
Kunjungannya dilakukan dengan UEA terlibat dalam kampanye militer jangka panjang di Yaman dan terlibat dalam pertengkaran diplomatik dengan Qatar di dekatnya.
Sebelum menuju ke Teluk, Paus mendesak pihak yang bertikai di Yaman, di mana UEA mendukung pemerintah melawan pemberontak Huthi, untuk menghormati kesepakatan gencatan senjata.
Penelusuran kemudian dilanjutkan dengan menangkap layar saat video menanyangkan seorang mengenakan baju khas Timur Tengah yang terlihat sedang dalam suasan natal. Tangkapan layar tersebut dijadikan bahan penelusuran menggunakan Yandex.
Penelusuran mengarah pada unggahan video akun Facebook Khalid Al Meri, pada 25 Desember 2019. Unggahan video tersebut identik dengan cuplikan gambar yang ada dalam klaim video Pangeran UEA merayakan Natal bersama Paus.
Video tersebut menampilkan influencer muslim Khalid Al Ameri sedang menceritakan perayaan Natal di UEA. Video yang ditayangkan tidak terkait terkait dengan perjalanan Paus ke UEA dan klaim video Pangeran UEA merayakan Natal bersama Paus.
Advertisement
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video Pangeran UEA merayakan Natal bersama Paus tidak benar.
Dalam video tersebut, Paus melakukan kunjungan perdana ke Jazirah Arab untuk mengikuti beberapa kegiatan, namun bukan untuk merayakan Natal bersama dengan Pangeran UEA.
Video tersebut juga telah diedit, ada bagian video yang tidak sesuai dan tidak terkait terkait dengan perjalanan Paus ke UEA.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement