Pemerintah Amankan 100 Juta Dosis Vaksin COVID-19 dari Novavax dan AstraZeneca

Sudah 50 juta dosis vaksin COVID-19 dari Novavax asal Amerika Serikat dan 50 juta dosis vaksin AstraZeneca yang diamankan pemerintah RI.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 31 Des 2020, 17:56 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin tentang pengadaan vaksin COVID-19. (Foto: jabarprov.go.id)

Liputan6.com, Jakarta Kebutuhan vaksin COVID-19 yang banyak untuk rakyat Indonesia membuat pemerintah perlu mengamankan pasokan. Salah satunya dengan menambah 100 juta dosis vaksin. Rinciannya adalah sebanyak 50 juta dosis vaksin Novavax asal Amerika Serikat dan 50 juta dosis vaksin AstraZeneca pada 30 Desember 2020.

“Pemerintah menyaksikan progres yang signifikan berupa penandatanganan perjanjian pembelian 50 juta dosis vaksin AstraZeneca dengan Indofarma, dan 50 juta dosis vaksin Novavax dengan Biofarma,” kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin pada Rabu (30/12/2020).

Sementara itu, per Kamis, 31 Desember 2020 sudah ada 1,8 juta dosis vaksin COVID-19 dari Sinovac, China yang tiba di Tanah Air. Itu artinya, Indonesia sudah memiliki tiga juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac yang sebelumnya datang pada 6 Desember 2020.

Budi berharap agar masyarakat turut menyukseskan program vaksinasi COVID-19. Peran serta masyarakat, kata Budi, berperan besar membantu kesuksesan vaksinasi COVID-19.

“Tidak mungkin kami bisa melakukan ini sendiri, kami sangat membutuhkan untuk melakukan bersama-sama. Tidak mungkin program ini sukses oleh Kemenkes sendiri. Tetapi kita harus melakukannya sebagai gerakan dari seluruh masyarakat Indonesia,” kata Budi.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.


Indonesia Tidak Hanya Pikirkan Kebutuhan Sendiri

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di kesempatan yang sama bersama Budi mengungkapkan bahwa Indonesia termasuk satu dari sedikit negara yang memiliki tanggung jawab kepada dunia dengan berkontribusi melalui CEPI (Coalition for Epidemic Preparedness Innovations) untuk pengadaan vaksin dunia.

“Hal ini sesuai dengan prinsip yang selalu ditekankan Indonesia dari sejak awal pandemi yaitu akses setara bagi vaksin yang aman dengan harga terjangkau,” ungkap Retno. 

Indonesia juga memperlancar pertukaran data saintifik yang diperlukan bagi pemberian Emergency Use Authorization (EUA) dengan masyarakat dunia. Kementerian Luar Negeri RI telah memfasilitasi pertemuan besar virtual antara tim Indonesia, kemudian komunikasi dengan Brasil terkait data saintifik EUA yang dilakukan di negara tersebut terus dilakukan.

“Saintifik data ini sangat penting. Sesuai dengan arahan bapak Presiden bahwa prinsip kehati-hatian bagi masyarakat adalah prioritas nomor satu," katanya.

 


Infografis

Infografis Yuk Kenali Perbedaan Vaksin, Vaksinasi dan Imunisasi Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya