Liputan6.com, Jakarta Bio Farma telah mengantongi sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) atau Good Manufacturing Practice (GMP) dari Badan Pengawas Obat-Obatan dan Makanan (BPOM). Dengan demikian, fasilitas produksi milik Bio Farma dinilai layak untuk memproduksi vaksin COVID-19.
"Kita mendapatkan sertifikasi CPOB dari Badan POM dengan demikian Bio Farma menjadi sangat layak untuk memproduksi vaksin COVID-19 yang sudah ditunggu kehadirannya oleh masyarakat Indonesia,” jelas Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam Keterangan Pers ‘Perkembangan Vaksin COVID-19’ yang disiarkan melalui kanal Youtube Kementerian Kesehatan RI, Rabu, (30/12/2020).
Advertisement
Sementara, untuk proses distribusi vaksin COVID-19, Bio Farma tleah menyiapkan sistem digital yang terintegrasi guna memastikan kualitas vaksin yang akan diberikan pada masyarat terjamin.
"Sebagaimanan diketahui, kualitas dan kapasitas Bio Farma juga sudah diakui oleh CEPI atau Coalition for Epidemic Preparedness Innovations dalam due diligence pada 15 September 2020 lalu dengan hasil yang baik," tambah Honesti.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Kontribusi Melalui CEPI
Terkait vaksin COVID-19, Indonesia termasuk satu dari sedikit negara yang memiliki tanggung jawab kepada dunia dengan berkontribusi melalui CEPI untuk pengadaan vaksin dunia. Ini menunjukkan bahwa Indonesia tak hanya memikirkan kebutuhan mandiri, namun juga berkontribusi agar negara lain bisa memeroleh akses vaksin setara.
Saat ini, Pemerintah telah mengamankan sedikitnya 426 juta dosis vaksin dan empat produsen. Pemerintah juga menambah 100 juta dosis vaksin dari Amerika Serikat dan Inggris.
Advertisement