Jerit Perajin Trompet Tahun Baru di Masa Pandemi Covid-19

Tak berproduksinya para perajin trompet itu dilakukan guna membantu memutus mata rantai penyebaran Covid-19 jelang malam tahun baru.

oleh Devira PrastiwiLiputan6.com diperbarui 31 Des 2020, 19:55 WIB
Penjual Terompet di Cikini (dok: Maulandy)

Liputan6.com, Jakarta - Kisah memilukan dialami para perajin trompet di Kota Bandar Lampung, Lampung yang dengan terpaksa menghentikan sementara produksinya di momen tahun baru 2021 ini.

Berhentinya produksi para perajin trompet tahun baru itu dilakukan guna membantu memutus mata rantai penyebaran virus corona Covid-19.

"Kita memang sudah tidak berproduksi sejak pandemi Covid-19 berlangsung, sebab kami takut akan ada yang sakit saat para pekerja membuat trompet," ujar salah seorang pelaku usaha terompet, Elia, seperti dilansir Antara, Kamis (31/12/2020).

Selama pandemi Covid-19 berlangsung, dia hanya menjual persediaan trompet yang telah dibuat sejak tahun lalu.

"Tidak banyak yang membeli, hanya beberapa dan yang dijual pun sisa trompet yang dibuat tahun lalu," kata Elia.

Menurut dia, produksi trompet jelang tahun baru kali ini menurun. Namun, Elia tetap optimistis tahun mendatang situasi dapat pulih kembali.

"Semoga tahun depan situasi akan pulih, saat ini istana trompet tidak berproduksi tidak apa karena yang terpenting ialah kesehatan keluarga dan pekerja," tutup Elia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kisah Pilu Lainnya

Jejeran terompet berbahan plastik yang dijual di Pasar Gembrong, Jakarta, Minggu (29/12/2019). Harga terompet plastik dijual dengan harga Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu per buah. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Hal serupa juga dikatakan oleh perajin trompet lainnya bernama Mirah.

"Tahun ini tidak membuat trompet karena sepi pembeli, tapi tetap jualan beberapa buah sisa tahun kemarin," kata Mirah.

Dia mengaku hanya menjual berkisar 20 buah trompet dengan beraneka jenis.

"Harga beragam ada yang Rp 7.000 hingga Rp 20.000 per buah, tapi saat ini bukan hanya trompet yang saya jual, ada jagung sebab orang tidak banyak yang membeli trompet," kata Mirah.

Terpantau di sejumlah jalan protokol di Kota Bandar Lampung, jelang malam pergantian tahun tidak banyak ditemukan pedagang trompet layaknya tahun-tahun sebelumnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya