Isu Lelang Manajer Timnas U-19 Indonesia Diminta Diusut Tuntas

Sempat mencuat isu adanya lelang jabatan manajer timnas U-19 Indonesia di penghujung 2020.

oleh Thomas diperbarui 01 Jan 2021, 19:57 WIB
Timnas Indonesia U-19 Vs Bulgaria U-19. (PSSI).

Liputan6.com, Jakarta- Persiapan timnas U-19 Indonesia sempat diganggu kabar tidak sedap di penghujung tahun 2020. Beredar isu adanya jual-beli jabatan manajer timnas U-19 Indonesia.

Kronologi lelang jabatan ini dituliskan secara lugas oleh wartawan senior Joseph Erwiyantoro lewat akun Facebook cocomeo reborn. Pria yang juga dikenal dengan nama Mbah Coco atau Toro dan sudah lama aktif menulis dan mengkritisi dinamika yang terjadi di PSSI.

Dalam tulisannya, Mbah Coco menyebut Dodi Reza Alex Noerdin sudah membayar sekitar Rp 1 miliar. Proses lelang jabatan dilakukan lewat pertemuan sampai empat kali antara pihak PSSI dan Dodi.

Isu jual-beli jabatan manajer timnas U-19 Indonesia ini juga turut menyeret nama ketua umum PSSI Mochamad Iriawan.

PSSI dan pihak yang terlibat dalam tuduhan jual-beli manajer timnas U-19 yakni Sekretaris Tim Sriwijaya FC Achmad Haris dan Djoko Purwoko sudah mengeluarkan bantahan. Mereka mengaku uang tersebut di transfer untuk pembelian tiket Piala Dunia U-20.

PSSI melalui Komisi Yudisial juga telah mengatakan akan memanggil Sekretaris Tim Sriwijaya FC Achmad Haris dan Djoko Purwoko terkait uang 'mahar' 100.000 dolar Singapura.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


Usut

Timnas Indonesia U-19 (dok. PSSI)

Namun Mbah Coco tak puas dengan proses penyelidikan tuduhan jual-beli jabatan ini. Dia berharap kasus ini bisa diusut tuntas.

"Yang terlibat sudah jelas. Menpora dalam kapasitasnya sebagai Ketua INAFOC bisa memecat mereka-mereka yang terlibat," tegas Toro.

Mbah Coco menambahkan, Komisi Yudisial bentukan PSSI yang bertugas sebagai komite etik, komite banding, dan komite disiplin juga tidak mungkin bisa menindaklanjuti kasus ini karena sampai hari ini belum ada surat tugasnya.

"Komisi Yudisial itu sudah dikukuhkan oleh KONI, tapi hingga sekarang belum ada surat tugasnya. Gimana mereka bisa bekerja?," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya