Prancis Selidiki Pesta Tahun Baru Dihadiri 2.500 Orang Saat Pandemi COVID-19

Prancis sedang menyelidiki acara pesta perayaan Tahun Baru yang digelar secara ilegal dan dihadiri oleh 2.500 orang.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 02 Jan 2021, 15:16 WIB
Polisi menyisir area lapangan Esplanade du Trocadero dekat Menara Eiffel saat lockdown di Paris, Prancis, Rabu (18/3/2020). Sampai Selasa (17/3/2020), Prancis memiliki 6.633 kasus virus corona COVID-19 dengan 148 kematian. (Ludovic MARIN/AFP)

Liputan6.com, Paris - Sebanyak 2.500 orang menghadiri sebuah acara pesta ilegal untuk perayaan Tahun Baru 2021 di barat laut Prancis. Diketahui bahwa pesta itu digelar saat pandemi COVID-19 masih melanda negara tersebut.

Bentrokan kecil juga sempat terjadi antara polisi dengan orang-orang yang menghadiri pesta ilegal itu. 

Dilansir Channel News Asia, Sabtu (2/1/2021) pesta perayaan Tahun Baru 2021 yang berbentuk rave party atau semacam dugem atau clubbing itu dilaporkan digelar di sebuah gudang kosong milik sebuah perusahaan tempat penyimpanan. 

Gudang tersebut berlokasi di Lieuron, sebelah selatan Rennes, Brittany, Prancis bagian barat laut.

Polisi setempat pun berusaha untuk "mencegah orang-orang menghadiri pesta itu namun gagal karena terjadinya bentrokan dengan para pengunjung pesta" yang membakar salah satu mobil petugas. 

Mereka yang hadir dalam pesta ilegal itu juga datang dari seluruh Prancis dan bahkan luar negeri, seperti Spanyol dan Inggris, menurut sumber yang diwawancarai oleh AFP .

Diketahui bahwa pertemuan massal seperti pesta tersebut masih dilarang di seluruh Prancis untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Prancis pun masih memberlakukan jam malam di wilayahnya mulai pukul 8 malam - yang tidak dicabut untuk liburan Tahun Baru.

Saksikan Video Berikut Ini:


Pesta Digelar dengan Minim Praktik Jaga Jarak Sosial

Orang-orang yang memakai masker berjalan di alun-alun Trocadero, dekat Menara Eiffel, di Paris, Kamis (19/11/2020). Prancis telah melampaui 2 juta kasus virus corona COVID-19 yang dikonfirmasi, total tertinggi keempat di dunia. (AP Photo/Michel Euler)

Hingga Jumat (1 Januari) waktu setempat, diketahui pesta itu masih diramaikan oleh banyak pengunjung meskipun polisi tengah memasang pembatas sanitasi di sekitar lokasi.

Selain itu, suara musik tekno juga masih bisa terdengar di lokasi hingga Jumat malam, menurut seorang jurnallis AFP.

Menanggapi adanya pesta ilegal itu, jaksa-jaksa di Prancis telah membuka penyelidikan terhadap pesta ilegal dan tindak kekerasan terhadap pihak berwenang.

Seseorang yang menyebut namanya Jo dari wilayah Alsace di timur Prancis, ia mengakui bahwa "sangat sedikit yang menghormati langkah social distancing" di pesta tersebut.

Sementara itu, di Marseille, pasukan keamanan Prancis membubarkan pesta ilegal yang dihadiri oleh sekitar 300 orang. 

Menurut kepolisian setempat, lebih dari 150 orang telah diberi peringatan dan tiga tersangka penyelenggara telah ditangkap.


Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona

Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya