Thailand Larang Makan dan Minum di Pesawat demi Kurangi Kasus Covid-19

Aturan dilarang mengonsumsi makanan dan minuman di penerbangan Thailand sudah pernah ditetapkan namun masih diberi kelonggaran pada September lalu.

oleh Henry diperbarui 03 Jan 2021, 13:30 WIB
Seorang pramugari mengenakan pelindung wajah saat berbicara dengan pelanggan di restoran pop-up bertema kabin pesawat di kantor pusat Thai Airways di Bangkok, 10 September 2020. Di restoran ini para pengujung yang datang bisa merasakan kembali seluruh pengalaman penerbangan. (Mladen ANTONOV/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus corona Covid-19 yang belum kunjung mereda, membuat pemerintah Thailand mengeluaran kebijakan baru. Salah satunya, maskapai Thailand tidak akan lagi menyajikan makanan atau minuman pada penerbangan domestik.

Otoritas Penerbangan Sipil Thailand (CAAT) mengumumkan peraturan tersebut pada 31 Desember 2020. Dilansir dari Fox News, Sabtu, 2 Januari 2021, peraturan tersebut dimulai dari malam Tahun Baru untuk penerbangan dengan rute domestik Thailand.

Hal ini dilakukan untuk upaya mengurangi penyebaran kasus Covid-19 di Negeri Gajah Putih tersebut. Awak kabin juga telah diinstruksikan tentang larangan mengonsumsi makanan dan minuman, termasuk air mineral, kecuali dalam keadaan darurat medis.

Setiap penumpang yang ingin minum air harus dipindahkan terlebih dahulu ke bagian pesawat yang sepi penumpang. Aturan baru ini dimaksudkan sebagai upaya untuk meminimalisir penumpang melepas masker mereka dalam penerbangan.

"Mengonsumsi makanan dan minuman dalam penerbangan akan ditangguhkan dalam semua penerbangan domestik," tulis pengumuman yang ditulis oleh Wakil Direktur Jenderal CAAT, Sarun Benjanirat.

Sebelumnya, peraturan dilarangnya mengonsumsi makanan dan minuman di penerbangan domestik sudah ditetapkan namun masih diberi kelonggaran pada September lalu. CAAT juga melarang penyebaran surat kabar, majalah, atau pamflet apapun kepada penumpang dalam penerbangan, kecuali bila terkait dengan keselamatan.

Hal tersebut untuk mengurangi sentuhan langsung yang memungkinkan dapat menyebarkan virus. Jumlah kasus positif Covid-19 di Thailand terus melonjak dalam 10 hari terakhir, dengan 1.783 kasus dikonfirmasi, antara 19-29 Desember 2020. Jumlah kasus tertinggi di Thailand yang dilaporkan dalam satu hari terjadi pada 21 Desember 2020 lalu, di mana 809 orang dikonfirmasi positif corona.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Sempat Dicabut pada September 2020

Ilustrasi suasana kabin pesawat yang penuh penumpang. (dok. Pexels/Dinny Mutiah)

Sebelumnya, seluruh penerbangan komersial di Thailand ditangguhkan pada akhir April 2020 saat pandemi merebak. Meski begitu, penerbangan domestik diizinkan untuk beroperasi kembali pada 1 Mei 2020. Namun, makanan dan minuman dilarang bersamaan dengan penjualan suvenir.

Pada 3 September 2020, CAAT mencabut larangan makan dan minum dalam penerbangan dengan langkah keamanan yang ketat yang harus diikuti oleh maskapai penerbangan. Namun, kasus Covid-19 yang meningkat lagi membuat pemerintah Thailand memutuskan untuk berlakukan kembali larangan tersebut hingga informasi lebih lanjut.

Pada Desember lalu, maskapai Jepang, Japan Airlines (JAL) mengeluarkan kebijakan baru yaitu memberikan penghargaan kepada wisatawan yang memilih tidak makan dalam pesewat selama penerbangan. Program tersebut diberi nama “Ethical Choice Meal Skip Option”. Wisatawan yang ingin pilihan itu harus melaporkannya paling tidak 25 jam sebelum keberangatan.

Laporan tersebut bisa dilakukan melalui website JAL, sama dengan pemesanan makanan.Sebagai imbalannya, para penumpang kelas akan menerima amenity kit spesial yang biasanya ditawarkan pada rute jarak jauh. Program ini akan membantu JAL mengurangi makanan dan limbah dalam pesawat serta mengurangi biaya dampak lingkungan.


6 Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat

Infografis 6 Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya