Liputan6.com, Tokyo - Bursa saham Asia Pasifik bergerak variasi pada perdagangan saham Senin pagi, (4/1/2021). Pergerakan bursa saham Asia didorong sejumlah sentimen antara lain peluncuran vaksin COVID-19 yang akan mendukung ekonomi global dan perkembangan kasus COVID-19.
Di Jepang, indeks saham Nikkei 225 merosot di awal perdagangan saham. Indeks saham Topix susut 0,31 persen.
Sementara itu, indeks saham Australia menguat 0,86 persen. Sedangkan indeks saham MSCI berisi saham Asia-Pasifik di luar Jepang diperdagangkan menguat 0,14 persen. Demikian dilansir dari CNBC, Senin pekan ini.
Baca Juga
Advertisement
Sedangkan bursa saham Korea Selatan dibuka lebih lambat dari biasanya pada awal pekan ini. Bursa saham akan dibuka pukul 10.00 waktu setempat.
Pada awal pekan ini, sejumlah data ekonomi akan dirilis seperti survei aktivitas manufaktur China untuk indeks manufacturing purchasing manager pada Desember 2020.
Perkembangan seputar COVID-19 akan terus membebani sentimen investor. Hal ini karena pandemi merajalela secara global. Sementara itu, vaksin mulai diluncurkan di beberapa negara.
Di Asia, para pejabat di Jepang sedang mempertimbangkan untuk mengumumkan keadaan darurat di Tokyo dan daerah sekitarnya yang alami lonjakan kasus COVID-19.
Di Korea Selatan, otoritas kesehatan juga memperpanjang pembatasan sosial selama akhir pekan seiring lonjakan kasus COVID-19 baru-baru ini.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Sentimen Pengaruhi Bursa Saham Asia
Sentimen lainnya, investor juga mencermati pemilihan putaraN kedua di Georgia untuk mendapatkan dua kursi senat Amerika Serikat pada Selasa pekan ini. Hal tersebut akan menentukan partai mana yang mengontrol senat.
Jika Partai Republik memenangkan, mereka akan mempertahankan mayoritas tipis di majelis dan dapat menghadang tujuan Presiden terpilih AS Joe Biden.
"Jika Demokrat memenangkan kedua pemilihan tersebut, akan memberikan kendali terpadu atas Gedung Putih dan Kongres,” kata analis CBA, seperti dilansir dari Channel News Asia.
Selain itu, investor juga akan mencermati pertemuan risalah Bank Sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve pada pertemuan Rabu. Ditambah rilis data ekonomi Amerika Serikat seperti data tenaga kerja yang dirilis pada Jumat pekan ini.
Untuk mata uang, indeks dolar AS berada di level 89,93. Sedangkan Yen Jepang diperdagangkan antara 103,16 per dolar AS setelah menguat dari level 103,5.
Advertisement