Liputan6.com, Jakarta Para perajn tempe di Sukomanunggal, Surabaya, Jawa Timur, tidak melakukan produksi dan para pegawai diliburkan. Jika harga kedelai tak kunjung turun, perajin akan menyiasatinya dengan mengurangi ukuran tempe. Harapan dari para perajin, dan pedagang harga kedelai segera stabil, karena harga kedelai naik berimbas kepada para pembeli tempe.
Para perajin tempe di Sukomanunggal, Surabaya, Jawa Timur, juga tidak melakukan produksi. Para pegawai pun diliburkan. Bila harga kedelai tak kunjung turun, perajin akan menyiasatinya dengan mengurangi ukuran tempe.
Advertisement
“Naiknya harga dele, kita jual ya kita siasati, mungkin dengan dikecilkan atau dinaikkan harganya, tergantung dari konsumen, kita ngikuti konsumen aja,” kata Marbuiat, Perajin Tempe Tahu.
Para perajin dan pedagang tempe berharap, harga kedelai kembali stabil. Karena tingginya harga kedelai berimbas pada daya beli masyarakat yang rendah. Demikian diberitakan pada Fokus, (2/1/2021).