Paus Fransiskus Kritik Orang Berlibur Selama Lockdown COVID-19: Saya Sedih

Paus Fransiskus memberi kritiknya terhadap orang-orang yang berlibur selama masa lockdown untuk membendung laju infeksi Virus Corona COVID-19.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 04 Jan 2021, 15:06 WIB
Paus Fransiskus (kiri) mengangkat Alkitab saat memimpin Misa Malam Paskah di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Sabtu (11/4/2020). Misa Minggu Paskah biasanya dihadiri sekitar seratus ribu orang, namun tahun ini akan diadakan dalam gereja dengan jemaat terbatas. (Remo Casilli/Pool Photo via AP)

Liputan6.com, Vatikan - Paus Fransiskus pada Minggu 3 Januari 2021 mengecam orang-orang yang pergi ke luar negeri, untuk berlibur demi menghindari masa lockdown COVID-19. Ia mengatakan bahwa mereka perlu menunjukkan kesadaran yang lebih besar tentang penderitaan orang lain.

Berbicara setelah memimpin misa suci mingguan, Paus Fransiskus mengatakan dia telah membaca laporan surat kabar tentang orang-orang yang mengejar penerbangan untuk melarikan diri dari pembatasan pemerintah dan mencari kesenangan di tempat lain. Demikian seperti mengutip laman Channel News Asia, Senin (4/1/2021). 

"Mereka tidak memikirkan tentang orang-orang yang tinggal di rumah, tentang masalah ekonomi banyak orang yang terkena lockdown, orang-orang yang sakit. (Mereka berpikir) hanya tentang pergi berlibur dan bersenang-senang," Kata Paus.

"Ini benar-benar membuat saya sedih," katanya dalam pidato video dari perpustakaan Istana Apostolik Vatikan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:


Imbauan Paus Fransiskus

Paus Fransiskus akan melakukan kunjungan bersejarah ke Irak pada Maret 2021. (AFP / Alberto Pizzoli).

Pemberkatan oleh Paus biasanya diberikan dari jendela yang menghadap ke Lapangan Santo Petrus, tetapi dipindahkan ke dalam ruangan untuk mencegah kerumunan orang berkumpul dan membatasi penyebaran COVID-19.

"Kami tidak tahu apa yang akan disediakan tahun 2021 untuk kami, tetapi apa yang bisa kita semua lakukan bersama adalah membuat sedikit lebih banyak upaya untuk menjaga satu sama lain. Ada godaan untuk hanya mengurus kepentingan kita sendiri," tambahnya.

Banyak negara telah memberlakukan pembatasan ketat untuk mencegah penyebaran Virus Corona COVID-19, yang telah menewaskan sekitar 1,83 juta orang di seluruh dunia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya