Liputan6.com, Jakarta Balapan Formula 1 yang penuh kejutan di tahun 2020 telah berlalu. Lewis Hamilton kembali mengukuhkan dominasinya sebagai pembalap jet darat terbaik di dunia usai merebut gelar juara untuk kali ketujuh di tengah berbagai perubahan yang terjadi akibat pandemi virus Corona COVID-19.
Musim ini, Formula 1 kembali akan bergulir dalam suasana yang tak jauh berbeda. Pandemi yang belum berakhir kembali menjadi tantangan utama bagi pihak penyelenggara sepanjang 2021.
Advertisement
Selain berbagai keterbatasan yang mungkin bakal mengadang, Formula 1 2021 juga memiliki banyak kejutan. Sebagian bahkan sudah tersaji jauh sebelum ban-ban kembali berdecit di atas lintasan.
Seperti dilansir dari situs resmi Formula 1, musim 2021 bakal ditandai dengan kembalinya nama Schumacher ke garis start untuk pertama kali sejak 2012 lalu. Momen ini ditandai dengan bergabungnya Mick Schumcher dengan tim Haas dan akan menjalani debutnya di F1 musim ini.
Mick seperti diketahui merupakan putra pembalap legendaris Formula 1, Michael Schumacher. Pria asal Jerman itu sudah tujuh kali menjadi juara dunia F1 (1994, 1995, 2000, 2001, 2002, 2003, 2004).
Schumacher yang identik dengan Ferrari tidak bisa melanjutkan karier balapannya setelah koma yang berkepanjangan usai kecelakaan saat bermain ski pada bulan Desember tahun 2013 lalu.
Penampilan Mick menggantikan ayahnya bukan bagian dari seremonial promosi. Sebaliknya, pembalap berusia 21 tahun itu punya potensi yang besar untuk mengikuti jejak sang ayah di lintasan F1.
Mick merupakan pemegang tujug gelar junior formula CV. Dia juga pernah memenangkan Formula 3 Eropa pada tahun 2018 sebelum menimba pengalaman dan tampil konsisten di balapan F2 2020. Performanya membuat Mick layak menggantikan pembalap sekelas Charles Leclerc dan George Russell.
Untuk saat ini, tentu saja terlalu dini membandingkan Mick dengan kehebatan ayahnya. Namun Mick dianggap pantas untuk mendapatkan posisi di garis start balapan Formula 1 musim ini.
Saksikan juga video menarik di bawah ini
Kembalinya Fernando Alonso
Selain munculnya kembali nama Schumacher, kejutan lain bagi para pecinta Formula 1 musim ini juga hadir lewat kembalinya sosok Fernando Alonso. Pembalap asal Spanyol itu akan menggantikan posisi Daniel Riccardo di tim Renault yang sebelumnya pernah membawanya juara dunia 2005 dan 2006.
Fernando Alonso sempat meninggalkan Formula 1 pada tahun 2018. Alonso kemudian menjajal kemampuannya di berbagai balapan offroad termasuk tampil di ajang Reli Dakar 2020,
Advertisement
Lewis Hamilton Kejar Gelar ke-8
Performa Lewis Hamilton di tahun 2020 benar-benar luar biasa. Pembalap asal Inggris tersebut menyapu bersih rekor-rekor fenomenal yang pernah tercipta di lintasan balap mobil Formula 1.
Hamilton bersama Mercedes telah melewati rekor kemenangan terbanyak yang sebelumnya dipegang oleh Michael Schumacher. Memasuki tahun 2021, Hamilton sudah mengemas 95 kemenangan atau unggul 4 ke menangan atas Schumacher. Tahun lalu juga ditandai dengan keberhasilan Hamilton mencatat rekor kemenangan terbanyak bersama satu tim dengan 74 kemenangan bersama Mercedes.
Pada tahun 2020, Hamilton juga meraih gelar juara dunia ketujuh-nya dan menyamai rekor yang pernah dibuat oleh Schumacher. Dan tahun ini, menjadi kesempatan untuk melewati rekor tersebut.
Debut Pembalap Muda Jepang
Banyak yang meragukan kehadiran pembalap muda Jepang, Yuki Tsunoda di formula 1 musim ini. Tsunoda yang baru berusia 20 tahun mengejutkan dunia balap Formula 1 setelah dipilih menggantikan posisi Daniil Kvyat di tim AlphaTauri pada balapan Formula 1 tahun 2021.
Penampilan Tsunoda dianggap menjanjikan saat menjadi pembalap penguji di sirkuit Imola dan Abu Dhabi sebelum kemudian diumumkan AlphaTauri sebagai pengganti Kvyat. Namun tentu tidak sedikit yang mengggap pengangkatan itu politis mengingat AlphaTauri yang merupakan tim satelit dari Red Bull yang ingin terus menggunakan mesin dari perusahaan asal Jepang, Honda pada tahun 2021.
Namun Tsunoda sebenarnya bukan pembalap karbitan. Tahun lalu dia sudah lama menimba ilmu di balapan Formula 2 dan meraih pole dan naik podium untuk sprint dan feature race di Sakhir. Di akhir musim, Tsunoda juga menempati posisi ketiga klasemen di belakang Schumacher dan Callum Ilott.
Karena itu menarik menantikan kiprah Tsunoda sebagai pembalap Jepang ke-18 di Formula 1.
Advertisement
Gebrakan Vettel
Sebastian Vettel mengalami musim yang buruk sepanjang tahun 2020. Pembalap Ferrari itu tertatih-tatih dan hanya mampu finis di urutan ke-13 pada klasemen akhir Formula 1 2020.
Selama semusim, Vettel hanya meraih 33 poin di mana 15 di antaranya diraih saat meraih podium di Grand Prix Turki. Nasibnya bertambah suram, kontraknya diputus Ferrari sebelum musim berakhir.
Dengan pengalaman dan empat titel yang sudah diraihnya, Vettel tidak sulit mendapatkan tim baru pada tahun ini. Vettel telah resmi bergabung dengan tim Aston Martin yang baru kembali ke jalur olahraga untuk pertama kali sejak 1960. Mengingat sasis Racing Point 2020 yang kuat akan digunakan lagi pada tahun 2021 dan beberapa perubahan aerodinamis, Vettel sepertinya akan menemukan kembali mobil yang cocok dengan gaya balapannya seperti saat di Red Bull dulu.