Jokowi Dinilai Berhasil Bawa Sektor Ekonomi Tumbuh Cepat Lewat Transformasi Digital 

Kebijakan transformasi digital pemerintahan Jokowi dinilai memberi dampak positif pada pertumbuhan ekonomi pasca-pandemi Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Agu 2022, 20:30 WIB
Dalam kegiatan BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2020, Presiden Jokowi menuntut UMKM agar lebih kreatif dan menyesuaikan diri dengan dunia digital (Foto: BRI)

Liputan6.com, Jakarta - Kerja cepat terus ditunjukkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam memulihkan ekonomi pasca-pandemi Covid-19. Transformasi digital yang gencar dilakukan telah mendorong laju pergerakan perekonomian hingga ke berbagai daerah.

Wakil Wali Kota Surakarta, Teguh Prakosa menilai kebijakan transformasi digital Jokowi menimbulkan dampak positif terhadap sektor ekonomi. Kehadirannya turut membawa perbaikan terhadap perkembangan daerah.

Dia melihat, kebijakan Jokowi tersebut membawa banyak manfaat khususnya bagi masyarakat di daerah. Lebih dari itu, kebijakan pemerintah juga berpotensi besar meningkatkan pertumbuhan ekonomi khususnya bagi masyarakat terdampak pandemi.

“Kebijakan ini kalau kita tidak mengambilnya maka kita akan ketinggalan lagi. Dan manfaatnya akan menumbuhkan ekonomi pada posisi kita bergerak pascapandemi,” ujar Teguh dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/8/2022).

Selain itu, dia menilai dampak dari kebijakan digital Jokowi juga dapat dirasakan hingga ke pelosok daerah. Keberadaannya dianggap membantu menggerakkan perekonomian masyarakat yang hampir mati suri akibat pandemi.

Kebijakan tersebut juga dapat meningkatkan potensi kreatifitas para generasi muda. Terlebih bagi mereka yang konsisten berkecimpung pda perusahaan rintisan atau startup lokal.

“Saya kira di daerah terutama kalau kita bicara Solo saya kira ini menjadi kemajuan yang pesat," ucap Teguh.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi ingin masyarakat Indonesia yang didominasi populasi generasi milenial bisa menguasai teknologi digital. Sebab, digitalisasi menjadi keniscayaan, seiring kemajuan zaman dan peradaban.

"Aktivitas belajar, liburan, investasi, belanja, kesehatan dan sebagainya memaksa kita untuk melek digital dan tidak gaptek. Agar tidak ketinggalan di berbagai peluang dan kesempatan," kata Jokowi saat berpidato dalam acara Milenial Naik Kelas yang dihelat semi daring oleh Bisnis Indonesia, seperti dilihat dari siaran daring, Selasa (5/4/2022).

 


Anak Muda Harus Mahir Wirausaha

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan keterangan seusai bertemu CEO Bukalapak Achmad Zaky di Istana Merdeka, Sabtu (16/2). Dihadapan awak media, Jokowi menegaskan mendukung penuh anak-anak muda seperti Zaky untuk berinovasi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

 

Selain itu, Jokowi menilai, mahir berwirausaha juga semakin penting untuk generasi milenial. Sebab hal tersebut menyenangkan sekaligus menantang.

"Kita membutuhkan lebih banyak wirausaha agar semakin semakin maju sesuai karakter muda yang semangat, kreatif dan berani mengambil risiko, mudah beradaptasi, lincah, dan menyukai hal-hal baru," harap Jokowi.

Dari total 270 juta jiwa penduduk Indonesia, terdapat generasi milenial dengan persentase mencapai 25,87 persen atau setara dengan 69 juta. Sedangkan untuk Generasi Z memiliki persentase 27,94 persen atau 75 juta.

Jokowi menilai, angka tersebut adalah jumlah yang luar biasa. Sebab dengan komposisi generasi milenial dan generasi Z sebanyak itu, maka Indonesia bisa semakin dominan dan menjadi penentu bagi kemajuan bangsa.

"Kembangkan keahlian masa depan, future skill, emerging skill, memiliki kepercayaan tinggi dan siap berkompetisi dengan talenta global (dengan) memberi manfaat kepada keluarga bangsa dan negara," tandas Jokowi. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya