Tim Bulu Tangkis Indonesia Mengusung Semangat Tinggi ke Negeri Gajah Putih

Tim bulu tangkis Indonesia akan tampil dalam tiga turnamen yang berlangsung di Impact Arena, Bangkok, Thailand.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 04 Jan 2021, 19:30 WIB
Tim bulu tangkis Indonesia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Senin (4/1/2021), saat akan bertolak ke Bangkok, Thailand. (foto: PBSI)

Liputan6.com, Jakarta - Tim bulu tangkis Indonesia mengusung optimisme dan semangat tinggi di tiga turnamen leg Asia 2021. Turnamen ini bakal berlangsung di Bangkok, Thailand.

"Meski ketiga turnamen tersebut bukan ajang kualifikasi yang memperebutkan poin menuju Olimpiade Tokyo, kami tetap menganggap kejuaraan ini begitu penting," kata Kabid Binpres PP PBSI Rionny Mainaky di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Senin (4/1/2020).

Tim bulu tangkis Indonesia menuju Bangkok berkekuatan 40 orang. Mereka terdiri dari pemain, pelatih teknik, pelatih fisik, dokter, terapis, dan masseur.

Berbeda dengan tur-tur ke mancanegara sebelumnya, kali ini Pasukan Cipayung tidak memakai pesawat komersial biasa. Sebaliknya, menggunakan pesawat charter Garuda. Semua itu dilakukan demi menjaga kesehatan dan keselamatan pemain dari terinfeksi virus Covid-19.

"Kita menyewa pesawat semata-mata demi menjaga kesehatan dan keselamatan pemain. Kalau berangkat dengan pesawat komersial biasa, kita khawatir pemain bisa tertular virus dari penumpang umum yang lain," ucap Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


3 Turnamen

Tim bulu tangkis Indonesia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Senin (4/1/2021). Mereka akan bertolak ke Bangkok, Thailand, untuk mengikuti tiga turnamen.. (foto: PBSI)

Skuat Merah-Putih akan berlaga di tiga turnamen yang bakal berlangsung secara simultan di Impact Arena, Bangkok. Diawali dua turnamen berkategori BWF Super 1000, yaitu Yonex Thailand Terbuka yang berlangsung pada 12-17 Januari dan Toyota Thailand Terbuka (19-24 Januari).

Selain itu, bagi delapan pemain atau pasangan terbaik akan melanjutkan bertarung di Final BWF World Tour 2020 pada 27-31 Januari.

Menurut Rionny, setelah vakum dari pertandingan sejak Maret 2020 menyusul pandemi Covid-19, ini adalah kesempatan terbaik bagi para pemain Pelatnas Cipayung untuk merasakan kembali atmosfer pertandingan. Tiga turnamen di Negeri Gajah putih tersebut bakal menjadi ajang perdana bagi para pemain Merah-Putih berkompetisi kembali di level internasional.

"Memang tidak mudah harus bertanding kembali di tengah pendemi. Apalagi, sudah sembilan bulan para pemain juga tidak pernah bertanding. Tetapi, ini harus dihadapi. Kita harus bisa beradaptasi dengan normal baru, karena tidak tahu sampai kapan pandemi ini akan berakhir," ujar Rionny.

Karena itu, Rionny berpesan kepada para pemain agar benar-benar menjaga protokol kesehatan selama di Bangkok. Semua itu dilakukan agar pemain bisa bertanding dengan maksimal dan tetap sehat, serta tidak tertular oleh virus Covid-19.


Siap Tempur

Ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo berpose menunjukkan medali bersama pelatih Aryono Miranat seusai bertanding pada final BWF Dubai Super Series Finals 2017, Minggu (17/12). (instagram/marcusfernaldig)

Manajer tim Aryono Miranat mengatakan Hendra Setiawan dan kawan-kawan sudah siap tempur. Setelah sembilan bulan hanya berlatih, kini semua pemain bisa merasakan kembali atmosfer pertandingan sesungguhnya.

"Ini sekaligus pemanasan bagi pemain untuk menghadapi turnamen-turnamen selanjutnya. Semoga saja hasilnya juga maksimal dan ada gelar juara yang bisa diraih," ujar Aryono, yang juga asisten pelatih ganda putra.

Menurut Kabid Luar Negeri PP PBSI Bambang Roedyanto, selama di Bangkok, pemain dan tim pendukung akan tinggal dalam 'gelembung' yang telah ditentukan panitia. Artinya, pemain dan tim pendukung, termasuk panitia kejuaraan, dilarang keluar dari hotel dan arena.

"Jadi, selama mengikuti turnamen di Bangkok, pemain, pelatih, dan panitia, hari-harinya cuma di hotel dan ke arena pertandingan saja. Tidak boleh keluar arena yang ditentukan," tutur Roedyanto.


Protokol Kesehatan Ketat

(ilustrasi)

Sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan seluruh peserta, menurut Roedyanto, panitia setempat akan menerapkan protokol kesehatan ketat. Setelah mendarat di Bangkok, para pemain akan menjalani swab test PCR (Polymerase Chain Reaction).

Lalu, tes berikutnya dilakukan pada pekan pertama, selama turnamen, dan terakhir sebelum kembali ke negara masing-masing. Paling tidak ada tujuh atau delapan kali pemain menjalani tes usap PCR.

Tim Indonesia sendiri, sebelum terbang ke Bangkok telah melakukan swab test PCR bagi 40 orang yang terdiri dari pemain, pelatih, dan tim pendukung. Mereka menjalani tes tersebut di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu, 2 Januari 2021.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya