Liputan6.com, Bekasi - Dua pegawai hotel di wilayah Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dianiaya sekelompok orang hingga terluka parah, Minggu 3 Januari 2021 dini hari. Seorang diantara para pelaku mengaku kepada korban sebagai anggota TNI.
Insiden ini berawal saat para pelaku yang terdiri dari tujuh orang, masuk ke dalam hotel dan memesan kamar serta makanan kepada kedua korban, AH (38) dan AF (30), yang kala itu sedang bertugas malam.
Advertisement
Karena waktu operasional hotel yang ditentukan pemerintah hanya sampai pukul 21.00 WIB, maka permintaan para pelaku pun ditolak oleh korban. Namun pelaku masih memaksa untuk memesan kamar, dan dijawab korban harus izin atasannya dulu.
Mendengar jawaban tersebut, para pelaku yang di bawah pengaruh alkohol lantas geram dan mulai menganiaya salah satu korban. Seorang korban lagi mencoba melerai, namun ikut jadi bulan-bulanan para pelaku.
"Kami hanya mengikuti prosedur pemerintah soal jam operasional dibatasi sampai jam sembilan malam. Tapi para pelaku malah menganiaya kami," kata AH, Senin (/12/2021).
Saat penganiayaan berlangsung, kata dia, salah satu pelaku sempat berkata jika dirinya adalah anggota TNI sambil menunjukan kartu tanda anggota (KTA).
"Sempat juga ada petugas polisi yang datang, tapi pelaku masih terus menganiaya kami berdua. Malah bilang mau bawa kami ke polsek karena perbuatan tidak menyenangkan," ujar AH.
Akibat penganiayaan tersebut, kedua korban mengalami luka parah di sekujur tubuh. Korban AH, bahkan mendapat luka serius di bagian kepala lantaran dipukul menggunakan lampu taman oleh salah satu pelaku.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Barang Bukti CCTV
Kejadian ini lalu dilaporkan korban ke Polsek Cikarang Selatan, dengan menyertakan barang bukti rekaman CCTV yang memperlihatkan aksi penganiayaan tersebut. Korban berharap polisi dapat menindaklanjuti dan meringkus ketujuh pelaku secepatnya.
"Apa yang dilakukan para pelaku sudah sangat merugikan saya dan teman saya yang merupakan korban. Padahal kami hanya menjalankan instruksi pemerintah," tandasnya.
Sementara kepolisian setempat masih belum bisa dimintai keterangan terkait kasus ini.
Advertisement