Liputan6.com, Jakarta - Seorang astronot harus rajin berolahraga meski berada di luar angkasa. Program kebugaran ini penting kalau tidak teratur berolahraga astronot tersebut berisiko mengalami pengeroposan tulang dan otot.
Dr Kristina Routh dan Tim Penulis dalam buku Knowledge Encyclopedia Human Body menunjukkan astronaut Inggris Tim Peake yang sedang berolahraga di bangku latihan di International Space Station (ISS).
Advertisement
“Perangkat memonitor otot dan jantungnya saat dia menjalani program kebugarannya,” kata Routh.
Berapa lama astronot harus berolahraga? Menurut Routh, astronot bisa menghabiskan dua setengah jam setiap hari. Seperti berjalan di atas treadmill, sepeda statis, dan perangkat kebugaran lainnya.
Berhubung di luar angkasa gravitasinya rendah, astronaut yang berolahraga harus diikat ke peralatan agar tidak melayang.
Selain untuk kebugaran, aktivitas fisik ini juga untuk mengurangi kebosanan saat jauh dari Bumi.
“Olahraga juga penting untuk kesehatan mental astronot, agar mereka tetap waspada dan mencegah mereka bosan,” ujar Routh.
Menurutnya, karena tubuh astronot tidak bekerja keras, para astronot berolahraga untuk menjaga otot dan tulang mereka tetap kuat. Tanpa fitness khusus, astronot akan kehilangan hingga 40 persen massa otot mereka dalam beberapa bulan.
“Ini setara dengan otot berusia 30 tahun yang memburuk hingga menyerupai otot berusia 80 tahun,” ujarnya.
Infografis
Advertisement