Bursa Saham Asia Merosot Imbas Wall Street Tertekan

Sentimen wall street yang melemah karena kekhawatiran kasus COVID-19 berdampak negatif ke bursa saham Asia

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Jan 2021, 09:00 WIB
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan saham Selasa (5/1/2021) dipicu bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street yang tertekan. Hal tersebut dipicu kekhawatiran kasus COVID-19 yang terus berlanjut.

Di indeks saham Jepang Nikkei 225 turun 0,47 persen. Sedangkan indeks saham Topix melemah 0,34 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,31 persen. Indeks saham di Australia merosot 0,16 persen. Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan turun 0,16 persen.

Sentimen wall street yang melemah berdampak negatif ke bursa saham Asia. Indeks saham Dow Jones melemah 382,59 poin ke level 30.223,89. Indeks saham S&P 500 tergelincir 1,5 persen ke posisi 3.700,65. Indeks saham Nasdaq melemah 1,5 persen ke posisi 12.698,45. Demikian dilansir dari CNBC, Selasa (5/1/2021).

Selain itu, saham pembuat chip China SMIC akan diawasi pada Selasa pekan ini setelah perusahaan itu termasuk di antara perusahaan yang akan dihapus dari indeks ekuitas global FTSE Russell.

Hal ini terjadi setelah perintah eksekutif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang melarang investasi AS di beberapa perusahaan China.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Perkembangan COVID-19 Masih Jadi Perhatian Investor

Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Perkembangan seputar pandemi COVID-19 akan terus membebani sentimen investor pada Selasa pekan ini. Selain itu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga mengumumkan lockdown di Inggris untuk mencegah penyebaran varian baru COVID-19.

Sedangkan dari Asia, pemerintahan di Jepang sedang mempertimbangkan untuk mengumumkan keadaan darurat untuk Tokyo dan beberapa daerah tetangga pada Kamis dini sebagai upaya membendung penyebaran COVID-19.

Sementara itu, indeks dolar AS berada di level 89,86. Yen Jepang diperdagangkan pada 103,14 per dolar AS setelah melemah dari level bawah 102,8.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya