Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mencatat adanya penurunan jumlah penumpang angkutan umum di periode libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru). Penurunan penumpang sendiri merata di semua sektor baik darat, udara, maupun laut.
"Dari data yang diperoleh di semua sektor terjadi penurunan penumpang," ujar dia dalam dalam acara Penutupan Posko Terpadu Angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru) di Kantornya, Selasa (5/1/2020).
Advertisement
Budi menyebut, untuk sektor darat mengalami penurunan sebanyak 58 persen. Atau dari 13 juta penumpang menjadi 5,6 juta penumpang di Nataru kali ini.
Adapun kereta api menjadi moda tertinggi yang mengalami penurunan penumpang. Dimana tingkat penurunan hingga mencapai 83 persen.
"Angkutan kereta api turun sebanyak 83 persen. Paling banyak itu kereta api dari 3,4 juta menjadi 565 ribu (penumpang)," jelas Menhub.
Sementara di sektor udara jumlah penurunan penumpang mencapai 42 persen. "Ini dari 3,6 juta (penumpang) menjadi 2 juta (penumpang)," terangnya.
Sedangkan di sektor laut arus perjalanan tercatat turun sebesar 62 persen, yakni dari 1,3 juta penumpang menjadi 500 ribu penumpang. Kemudian di sektor penyeberangan arus perjalanan turun sebesar 47 persen dari 3 juta penumpang menjadi 1,5 juta.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menhub Sebut Angkutan Natal dan Tahun Baru Berjalan Lancar
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menutup Posko Terpadu Angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru) yang sebelumnya beroperasi pada 18 Desember 2020 hingga 4 Januari 2021. Menhub pun mengapresiasi kinerja semua stakeholder yang terkait selama masa penugasan.
“Kita tahu bahwa di 2020 adalah suatu tantangan yang luar biasa kita mempersiapkan nataru itu dengan seksama mempersiapkan dengan segala regulasi, saya sangat berterima kasih kepada semua tim daripada Nataru ini yang melakukan sinergi yang begitu bagus,” kata Menhub Budi Karya dalam penutupan Posko Terpadu Angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru), Selasa (5/1/2021).
Menurutnya meskipun dalam kondisi Nataru kali ini berbeda namun dirinya mengungkapkan bahwa semua pihak seperti Korlantas, BMKG, Basarnas, BUMN, Dishub-dishub di seluruh Indonesia dan gugus tugas lainnya bisa melaksanakan tugas ini dengan baik.
“Kalau kita lihat bahwa selama 18 hari sejak 18 Desember 2020 sampai 4 Januari 2021, kita melakukan monitoring terhadap 48 Terminal, dan 21 pelabuhan laut dan 13 daop KA ini menunjukkan cakupan yang sangat luas,” ujarnya.
Selain itu upaya-upaya yang dilakukan dalam menindaklanjuti saran dari pada gugus tugas untuk melaksanakan PCR di sektor udara dan rapid test antigen di sektor kereta api dan darat serta laut itu disiapkan dengan baik.
Kata Menhub pada saat nataru ini pihaknya sangat terbantu dengan adanya koordinasi yang dijalankan dengan baik bersama seluruh stakeholder terkait, dan posko-posko tingkat nasional tingkat daerah, dan tingkat kabupaten itu berjalan dengan baik sekalipun suasana Natal di masa pandemi ini tentunya ini kita sudah berhasil memberikan layanan kepada masyarakat.
“Tetapi sekali lagi saya katakan bahwa hal-hal yang sudah kita lakukan ini hendaknya kita evaluasi sehingga kita bisa lakukan kegiatan kegiatan di mana 2021 tantangan tentang pandemi covid-19 ini belum berakhir,” ujarnya.
Demikian dengan arahan yang begitu baik dari gugus tugas yang berasal dari satu koordinasi antara unsur-unsur kementerian dan lembaga yang ada dalam rangka menghadapi covid-19, oleh karenanya aspek yang dilihat dari kegiatan posko terpadu Nataru tersebut tidak saja aspek keselamatan tapi juga protokol kesehatan menjadi suatu kewajiban.
“Kita lakukan rapid test khususnya bagi mereka yang akan akan bepergian kemudian kita melakukan rapid test antigen secara intensif di udara dan di kereta api dan secara random di darat dan laut dan itu saya pikir suatu upaya yang bagus saya apresiasi khususnya teman-teman baik di perkotaan maupun di daerah-daerah sampai daerah terluar melakukan kegiatan ini,” pungkasnya.
Advertisement