Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah kembali memberikan Bantuan Sosial (Bansos) untuk warga terdampak Covid-19 pada 2021. Namun, berbeda dari sebelumnya, pemberian bansos tersebut tidak lagi berupa sembako, melainkan berbentuk bantuan sosial tunai (BST) senilai Rp 300.000.
Lantas, bagaimana cara mengecek daftar penerima bansos tersebut?
Advertisement
Sebagai informasi, para penerima bansos yang berhak mendapatkan, yang sudah terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Masyarakat pun bisa mengunjungi laman Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di alamat https://dtks.kemensos.go.id untuk mengeceknya.
Lalu bagaimana cara mengecek nama Anda terdaftar atau tidak sebagai penerima bansos tunai? Berikut langkahnya:
Langkah pertama, pastikan terlebih dahulu Anda mengunjungi website dtks.kemensos.go.id. Setelah masuk ke laman tersebut, Anda bisa langsung mengisi data yang dibutuhkan untuk proses pengecekan. Mulai dari nomor identitas (NIK atau ID DTKS/BDT atau Nomor PBI JK/KIS).
Setelah semua terisi, sesuai dengan jenis identitas yang digunakan, maka selanjutnya adalah memasukkan kode unik atau captcha yang tersedia. Terakhir klik Cari.
Namun, perlu diketahui, laman tersebut hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin mengecek informasi daftar penerima BST, bukan bantuan sosial lainnya, maupun mendaftar sebagai peserta bantuan sosial.
Adapun proses pencairan bansos bisa dilakukan melalui ATM, kantor cabang, atau e-warong menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang mereka miliki selama ini melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), yakni Bank Mandiri, BNI, BRI dan BTN.
Bagi penerima bansos yang sudah memiliki rekening, BST akan disalurkan ke masing-masing rekening penerima melalui Himbara. Sedangkan bagi mereka yang tidak memiliki rekening akan disalurkan melalui PT Pos Indonesia.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bank Mandiri Siap Salurkan Bansos Rp 18,6 Triliun di 2021
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah menyalurkan bantuan sosial (bansos) yang merupakan program dari Kementerian Sosial senilai total Rp 13,5 triliun. bansos tersebut melalui Program Sembako atau BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai), Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Bantuan Sosial Tunai.
Tahun ini, Bank Mandiri siap menyalurkan bantuan sosial (bansos) senilai Rp 18,6 triliun, yang terdiri atas Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) kepada sekitar 2,1 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dan Bantuan Sosial Program Sembako kepada sekitar 4,3 juta KPM
Bank Mandiri sendiri sudah terlibat dalam penyaluran Bansos sejak 2017. Dalam kurun waktu tahun 2020, Bank Mandiri telah menyalurkan sekitar Rp 7,3 triliun Program Sembako/BPNT kepada sekitar 3,5 juta KPM dan menyalurkan sekitar 6,2 triliun Program Keluarga Harapan kepada sekitar 1,6 juta KPM.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, pihaknya siap bersinergi dengan Kementerian Sosial, Pemda, serta pendamping Bansos di seluruh Indonesia dengan melibatkan 24.197 Agen Bank Mandiri.
Adapun proses pencairan bansos akan dilakukan secara non-tunai melalui ATM maupun agen bank agar program ini dapat berlangsung secara efisien, tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, tepat kualitas, dan tepat administrasi.
“Kami dan Bank Himbara lainnya juga telah melakukan pendataan dan pendistribusian Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), dimana KPM penerima bansos Bank Mandiri akan bertambah sekitar 769 ribu” kata Darmawan Junaidi
Sebagai upaya mempersiapkan penyaluran bansos di tengah wabah COVID-19, Bank Mandiri tetap menjaga danmelakukan monitor kesehatan setiap pegawai serta melakukan berbagai upaya untuk dapat meminimalisir dan mencegah penyebaran virus COVID 19 dengan menginstruksikan kepada petugas bansos Bank Mandiri dan Agen Mandiri untuk menerapkan protokol kesehatan saat penyaluran bansos.
Tak hanya itu, pihaknya juga mengingatkan penerima bansos untuk menggunakan masker saat mengambil bantuan, membawa hand sanitizer, menerapkan physical distancing, dan memberikan arahan agar segera pulang setelah menerima bantuan, serta langsung mandi saat baru pulang dari pengambilan bansos.
Advertisement
Jokowi Komitmen Lanjutkan Program Bansos dan Kesehatan di 2021
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkomitmen untuk melanjutkan sejumlah program terkait penanganan kesehatan dan pemberian bantuan sosial (bansos) pada 2021. Sebab, ia meyakini dampak pandemi Covid-19 belum akan selesai dalam waktu dekat.
"Di tahun 2021, tentunya kebijakan yang baik di 2020 akan terus dilanjutkan dan akan terus diteruskan. Terutama bidang kesehatan, penanganan Covid-19 dan pemberian bantuan sosial untuk rakyat," kata Jokowi dalam video sambutannya di acara Outlook Perekonomian Indonesia, Selasa (22/12/2020).
Jokowi mengatakan, pandemi Covid-19 telah membuat 2020 ini menjadi tahun yang sangat sulit. Itu terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang terkontraksi secara dua triwulan beruntun pada kuartal II dan III 2020.
"Tahun 2020 memang di kuartal I ekonomi kita masih tumbuh plus 2,97 persen. Namun di kuartal II karena Covid-19 kita terkontraksi turun tajam jadi -5,32 Persen. Kemudian di kuartal III ekonomi tercatat alami perbaikan meski minus 3,49 persen," ungkapnya.
Menindaki situasi ini, pemerintah telah berupaya untuk melakukan penanganan Covid-19 sekaligus pemulihan ekonomi nasional. Jokowi menyebutkan, usaha tersebut telah berbuah hasil jelang tutup tahun 2020 ini.
"Secara konsisten kebijakan pemulihan ekonomi nasional yang dijalankan sudah mulai terlihat hasilnya. Tren perbaikan seperti ini kita berharap situasi perekonomian ke depan akan lebih baik dan akan membaik," tukas Jokowi.
Infografis Penyaluran Bansos Corona di Daerah Terkendala Birokrasi
Advertisement