Liputan6.com, Jakarta Pandemi virus Corona COVID-19 masih terus menghantui negara-negara di dunia. Peningkatan kasus yang signifikan bahkan telah memaksa beberapa negara, termasuk Inggris mengunci wilayahnya.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, seperti dilansir dari Channel News Asia (CNA), mengumumkan lewat televisi kalau negaranya kembali lockdown hingga pertengahan Februari mendatang. Langkah ini diambil setelah di negaranya terjadi lonjakan kasus yang membuat kewalahan tim medis di sana.
Advertisement
Seperti dilansir dari John Hopkins University, data terbaru menunjukkan Inggris saat ini sudah memiliki 2,7 juta lebih kasus COVID-19 dengan angka kematian mencapai 75,5 ribu lebih jiwa.
Menurut Johnson, sejumlah fasilitas umum seperti sekolah kembali akan ditutup mulai Rabu. Pengumuman ini disampaikan tidak lama setelah Skotlandia juga menempuh langkah yang sama.
Meski demikian, pemerintah Inggris masih mengizinkan insan olahraga untuk beraktivitas. Atlet, pelatih, maupun anak sekolah untuk berlatih dan ikut ambil bagian dalam sebuah kejuaraan. Hanya saja, bagi atlet yang berusia di bawah 18 tahun, harus tetap berada dalam pengawasan orang tua.
Kelonggaran juga diberikan kepada penyelenggara kompetisi elite seperti Premier League Liga Inggris. Tim-tim masih diberi keleluasaan untuk tetap menjalankan jadwal pertandingan dengan protokol kesehatan ketat. Tes rutin pun menjadi syarat mutlak bagi operator dalam menjalankan kompetisi.
Kebijakan ini berbeda saat Inggris pertama kali menerapkan kebijakan lockdown pada bulan Maret 2020 lalu. Saat itu, seluruh kegiatan olahraga termasuk kompetisi Liga Inggris berbagai level juga dihentikan. Akibatnya, kompetisi musim 2019-2020 sempat terbengkalai selama beberapa bulan.
Saksikan juga video menarik di bawah ini
Di Luar Inggris
Bukan hanya Inggris yang kembali menerapkan status lockdown akibat pandemi virus Corona COVID-19. Skotlandia juga melakukan hal yang sama untuk memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.
Pemimpin pemerintahan Skotlandia, Nicola Sturgeon, Senin kemarin telah memaparkan kebijakan itu di hadapan Parlemen Skotlandia di Edinburgh. Pada kesempatan itu, Sturgeon juga mengatakan akan memantau terus kelanjutan nasib olahraga profesional seperti rugbi dan sepak bola di negaranya.
Saat ini, atlet rugbi dan sepak bola masih diizinkan untuk berlatih dan bertanding di Skotlandia.
Lockdown di Skotlandia, akan berlangsung hingga akhir Januari 2021. "Kami telah memutuskan mulai tengah malam (00.00 GMT Selasa), selama Januari, persyaratan hukum untuk tinggal di rumah, kecuali untuk tujuan penting," kata Sturgeon kepada Parlemen Skotlandia di Edinburgh.
Asosiasi sepak bola Skotlandia segera merespons kebijakan baru tersebut. "Menyusul pengumuman firs minister mengenai peningkatan pembatasan sore ini, kami akan bekerja sama dengan @ScotGov tentang dampaknya pada sepak bola akar rumput. Kami akan memberikan pembaruan lebih lanjut pada waktunya," tulis asosias sepak bola Skotlandia lewat akun media sosialnya.
Advertisement
Liverpool Masih Memimpin
Sementara itu, kompetisi kasta tertinggi Liga Inggris atau Premier League musim ini telah memasuki pekan ke-17. Liverpool sebagai juara bertahan masih menguasai puncak klasemen dengan 33 poin.
Manchester United atau MU berada di urutan kedua dengan jumlah poin yang sama. Sedangkan posisi ketiga ditempati oleh Leicester City (32) disusul Tottenham Hotspur di urutan keempat dan Manchester City di posisi kelima. Selain liga, pekan ini sepak bola Inggris juga diramaikan semifinal Piala Liga Inggris yang mempertemukan Manchester United Vs Manchester City dan Tottenham Vs Brentford.
Perjalanan Liga Inggris musim ini juga kerap diganggu oleh virus Corona COVID-19, Sejumlah pemain dan ofisial telah dinyatakan positif dan terpaksa batal mengikuti sejumlah pertandingan. Beberapa tim bahkan sempat kekurangan amunisi akibat sebagian besar pemainnya terjangkit COVID-19.