Cek Fakta: Benarkah Dokter Ini Desak Suntik Vaksin Covid-19 pada Pria Harus di Penis?

Disebutkan dalam klaim tersebut, seorang dokter mendorong penyuntikan vaksin virus corona covid-19 pada pria harus di penis.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 06 Jan 2021, 09:29 WIB
Klaim dokter desak suntik vaksin covid-19 pada pria di penis. (Facebook)

Liputan6.com, Jakarta - Pada 2 Januari 2021, seorang pengguna Facebook atas nama Katakyie Evans Akwasi Appiah mengunggah sebuah tangkapan layar yang diklaim dari situs CNN. Disebutkan dalam klaim tersebut, seorang dokter mendorong penyuntikan vaksin virus corona covid-19 pada pria harus di penis.

Dalam tangkapan layar yang diklaim di situs CNN, artikel itu diberi judul: "Doctors encourage COVID-19 vaccine injections in penis".

Bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi:

"Dokter mendorong suntikan vaksin covid-19 di penis."

Tangkapan layar yang diklaim sebagai artikel dari CNN menampilkan foto seorang dokter dan juga alat suntik yang disuntikkan ke penis. Disebutkan juga kalau sudah dilakukan penelitian kepada 1.500 pria.

Kemudian pemilik akun Facebook Katakyie Evans Akwasi Appiah mengklaim kalau itu merupakan temuan dari penelitian di University of California.

Lalu, benarkah ada pemberitaan dari CNN yang mengklaim dokter mendesak suntik vaksin covid-19 pada pria dilakukan di penis?

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Penelusuran Fakta

CEK FAKTA Liputan6 (Liputan6.com/Abdillah)

Untuk membuktikan klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menelusuri situs CNN dan mencari di kolom search dengan kata kunci sesuai judul yang ada diklaim: "Doctors encourage COVID-19 vaccine injections in penis".

Hasil penelusuran, Cek Fakta Liputan6.com tidak menemukan pemberitaan di CNN --media yang berbasis di California, Amerika Serikat-- dengan judul seperti diklaim netizen Facebook.

Namun jika diperhatikan dengan situs asli CNN, ada perbedaan yang mencolok dalam format artikel dengan klaim di Facebook. Teks yang digunakan dalam gambar viral diratakan di tengah sedangkan artikel CNN diratakan ke kiri.

Perhatikan gambar di bawah ini untuk melihat perbedaannya!

 

Tampilan asli di situs CNN (kiri) dan tampilan situs CNN yang diklaim netizen Facebook. (kanan)

Selanjutnya, Cek Fakta Liputan6.com juga menemukan artikel di Boom Live yang membahas klaim ini. Artikel yang dipublikasikan pada 4 Januari 2021 itu berjudul: "COVID-19 Vaccines To Be Injected In Penis? Morphed CNN Screenshot Viral".

Melalui pencarian gambar terbalik, Boom Live mendapatkan dokter yang ada di klaim tersebut. Dokter itu bernama Mohitkumar Ardeshana, seorang dokter penyakit dalam yang berbasis di California, Amerika Serikat.

Selanjutnya, Boom Live menghubungi sang dokter untuk mendapatkan konfirmasi. Mohitkumar Ardeshana membantah kalau dirinya mendesak penyuntikan vaksin covid-19 pada pria harus di penis.

"Artikel itu benar-benar palsu. Saya belum mengatakan apapun tentang penelitian semacam itu. Itu merupakan perbuatan jahat seseorang," katanya membantah.

Cek Fakta Liputan6.com juga menemukan artikel yang membahas tentang penyuntikan vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19. Dalam artikel yang ditemukan di situs CDC itu, disebutkan kalau vaksin harus disuntikkan ke otot deltoid lengan tergantung pada jenis kelamin dan berat pasien.

Otoritas medis menyatakan bahwa sebagian besar vaksin harus diberikan melalui rute intramuskular ke dalam deltoid atau aspek anterolateral paha. Ini mengoptimalkan penyebaran vaksin ke seluruh tubuh dan meminimalkan kemungkinan reaksi merugikan di tempat suntikan. Organ pria, penis terdiri dari jaringan spons dan pembuluh darah. Penis bukan tempat suntikan yang tepat untuk vaksinasi.

 


Kesimpulan

banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Artikel yang mengklaim pemberitaan dari CNN soal dokter mendorong suntikan vaksin covid-19 di penis adalah informasi hoaks. Faktanya, dokter yang berada di dalam foto tersebut bernama Mohitkumar Ardeshana, tidak mengatakan sesuai dengan yang diklaim.

 


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya