Cetak Rekor, Produksi Pupuk Indonesia Sentuh 12,2 Juta Ton di 2020

PT Pupuk Indonesia (Persero) kembali mencetak rekor produksi tertinggi sepanjang sejarah industri pupuk di Indonesia.

oleh Athika Rahma diperbarui 05 Jan 2021, 17:15 WIB
Pabrik Pupuk milik Pupuk Indonesia Holding Company (dok: Pupuk Indonesia)

 

Liputan6.com, Jakarta - PT Pupuk Indonesia (Persero) kembali mencetak rekor produksi tertinggi sepanjang sejarah industri pupuk di Indonesia. Tercatat sepanjang 2020, para produsen pupuk dibawah koordinasi Pupuk Indonesia, berhasil memproduksi produk pupuk sebesar 12.254.676 ton. Angka tersebut setara 117 persen dari target RKAP 2020 yang sebesar 10.472.000 ton.

Total produksi sepanjang tahun 2020 tersebut terdiri dari 7.983.042 ton Urea, 3.014.077 ton NPK, 451.972 ton SP-36, 795.930 ton ZA dan 9.655 ton ZK.

Direktur Produksi PT Pupuk Indonesia (Persero), Bob Indiarto mengatakan, kinerja produksi dalam tiga tahun terakhir selalu meningkat dan mencetak rekor tertinggi. Salah satu faktor penyebab peningkatan volume produksi yakni berkat pengoperasian pabrik baru Urea di Gresik yang mulai komersil sejak 2018 dan pabrik baru NPK di Palembang sejak 2020.

"Serta berhasilnya Pupuk Indonesia Grup menjaga kehandalan pabrik sehingga kinerja produksi mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri," katanya di Jakarta, Selasa (5/1/2021).

Bob Indiarto menerangkan, adapun beberapa faktor yang mendongkrak produksi Perseroan, yakni berkat implementasi manufactur excellence dan Digital Fertilizer.

Platform ini merupakan aplikasi yang dapat memonitor seluruh aspek performance pabrik serta dapat menunjang kinerja produksi seperti peningkatan efisiensi bahan baku dan biaya pemeliharaan, meningkatkan reliability, serta menurunkan angka shutdown di pabrik.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Produksi Amoniak

Pabrik Pupuk milik Pupuk Indonesia Holding Company (dok: Pupuk Indonesia)

Kemudian, Perusahaan juga berhasil memproduksi amoniak sebesar 6.012.997 ton, setara 121 persen dari target yang sebesar 4.960.000 ton.

Produksi lainnya yakni asam sulfat dan asam fosfat masing-masing sebesar 853.112 ton dan 218.883 ton. "Pertumbuhan produksi juga dialami produk non pupuk Perseroan, dimana mencapai 119 persen dari target menjadi 7.084.992 ton." ujar Bob Indiarto.

Untuk itu, Bob Indiarto mengapresiasi lima produsen pupuk yang telah menjaga produktifitas di setiap tahunnya demi mendukung program ketahanan pangan Nasional.

Kelima produsen dimaksud yakni PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.

"Pencapaian ini berkat kerja keras para insan Pupuk Indonesia Grup yang selalu menjaga pabrik agar dapat beroperasi secara optimal dengan rate yang cukup tinggi meskipun dihadapi tantangan pandemi sepanjang 2020," tutupnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya